Jakarta, Pahami.id –
Gempa bumi Magnitudo Bumi 6 mengguncang daerah otonom Xinjiang di barat laut Cina pada Kamis (4/12).
Xinjiang adalah salah satu wilayah terbesar di Tiongkok yang berbatasan darat dengan Kyrgyzstan.
Pusat Jaringan Gempa China (CENC) melaporkan pusat gempa berada di distrik Akqi dekat perbatasan dengan Kyrgyzstan.
Gempa terjadi sekitar pukul 15.44 waktu setempat dengan pusat gempa di kedalaman 10 kilometer.
Dengan demikian, gempa ini tergolong gempa dangkal dan diperkirakan guncangannya sangat besar, terutama di pusat gempa.
Belum ada laporan mengenai potensi korban dan dampak guncangan gempa tersebut.
Xinjiang menjadi perhatian dunia karena adanya dugaan pelanggaran HAM yang dilakukan oleh pemerintah Tiongkok di wilayah tersebut terhadap mayoritas penduduknya yang merupakan etnis Muslim, khususnya etnis Uighur.
Wilayah yang beribu kota Urumqi ini mempunyai jumlah penduduk sekitar 25,8 juta jiwa dengan mayoritas penduduknya (44,96%) adalah etnis Uighur dan etnis Tionghoa Han (42,24%).
Selain menjadi rumah bagi warga Uighur, Xinjiang juga menjadi rumah bagi komunitas Muslim seperti Kazakh, Mongol, Hui, Tajik, dan Kyrgyzstan.
Xinjiang juga merupakan wilayah penting dalam sejarah karena termasuk dalam jalur sutra (jalur perdagangan) Tiongkok.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) juga menuduh Tiongkok melakukan “pelanggaran hak asasi manusia yang serius” dan kemungkinan kejahatan terhadap kemanusiaan di Xinjiang.
Salah satu yang menimbulkan kekacauan di dunia adalah Tiongkok yang diduga membangun kamp pendidikan vokasi yang sebenarnya mirip dengan kamp penahanan bagi masyarakat Xinjiang, khususnya etnis Uighur.
Sekitar satu juta warga etnis Uighur dilaporkan ditahan di kamp-kamp. Selain itu, warga Xinjiang yang sebagian besar beragama Islam kerap mengalami pembatasan bahkan larangan beribadah, khususnya merayakan hari besar Islam.
(RDS)
