Bandung, Pahami.id –
Aksi hebat -pekerja pariwisata Java Barat menuntut tur pariwisata (Kunjungan belajar) Batalkan penutupan akses jalan layang (Jembatan layang) KOTA BANDUNGSenin (21/21) malam.
Penutupan jalan dengan massa aksi menggunakan armada wisata telah direkam dan virus di media sosial.
Berdasarkan pemantauan Cnnindonesia.comInsiden shutdown disebabkan oleh armada transportasi massal para pengunjuk rasa yang terjadi sekitar pukul 15:00, setelah publik bersatu di depan kantor gubernur Jawa Barat, Bandung, Bandung, pada Senin malam.
Di depan Sate Store, orang -orang yang tidak puas dengan tanggapan seorang perwakilan dari Pemerintah Daerah Java Barat terdengar tanduk telolet dari armada wisata yang mereka bawa.
Tindakan membunyikan klakson telolet mereka meninggalkan area bangunan sate dan melaju ke jalan Pasteur melalui jalan layang Pasupati.
Armada transportasi yang biasanya merupakan bus perjalanan-‘yang diparkir’ mengemas jalan layang, sementara beberapa terus terdengar tanduk telolet.
Ada kru bus yang duduk di bahu jalan, dan di armada.
Ketika berita itu ditulis, setelah armada transportasi para pengunjuk rasa berada di jalan atau arah pergi ke jalan layang untuk mencapai pasta.
Menurut informasi dari Kepala Polisi Bandung, Komisaris Senior, Pol Budi Sartono, yang mengoordinasikan pihak berwenang di Pasteur. Sementara itu, Kasat kemudian Poltrestabes Bandung AKBP Revelation Premisa Berdiri Di Flyover Pasupati.
Dalam tindakan ini, publik menuntut agar pemerintah daerah Java Barat membatalkan nomor 43/pk.03.03/Kesra yang berisi larangan tersebut Kunjungan belajar Ditandatangani oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.
Namun, klaim mereka hanya dapat ditingkatkan oleh petugas Biro Kesejahteraan. Berbicara di depan massa aksi pada Senin sore, petugas berjanji untuk melaporkan masalah ini langsung ke Dedi Mulyadi.
Tetapi setelah menunggu satu jam, orang tidak pernah mendapat jawaban yang memuaskan sampai mereka akhirnya mulai mengembalikan tanduk telolet.
Baca berita lengkapnya Di Sini.
(Kid/CSR/KID)