Jakarta, Pahami.id –
Presiden Cina Xi Jinping dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim Setuju untuk mengevaluasi gagasan memindahkan Gaza, Palestina, di tengah invasi kejam Israel.
Pernyataan itu terkandung dalam pernyataan bersama setelah Xi bertemu Anwar di Kuala Lumpur, Malaysia, pada hari Rabu (4/16).
“Perdana Menteri Anwar Ibrahim dan Presiden Xi Jinping menekankan bahwa Gaza adalah milik Palestina dan tidak dapat dibatalkan sebagai bagian dari wilayah Palestina,” sebuah pernyataan bersama mengatakan pernyataan bersama itu Al Jazeera.
Kedua kepala negara itu juga “menentang transfer orang Gaza.” Selain itu, Xi dan Anwar mengulangi prinsip -prinsip penting orang Palestina yang memiliki hak untuk memerintah negara setelah konflik.
Pada kesempatan ini, kedua pemimpin mendesak Hamas dan Israel untuk melanjutkan dan secara efektif melaksanakan perjanjian perayaan Gaza.
Israel telah meluncurkan invasi Palestina sejak Oktober 2023. Sejak itu, mereka telah menyimpan orang dan benda publik di sana.
Efek serangan brutal Israel, lebih dari 50.000 orang di Palestina meninggal, ratusan ribu rumah dihancurkan, fasilitas sipil dihancurkan, dan jutaan orang harus menjadi pengungsi.
Israel dan Hamas mengalami gencatan senjata pada November tahun lalu dan Januari tahun ini. Namun, selama persetujuan Angkatan Darat Zionis, ia terus menyerang Gaza.
Israel juga dianggap sengaja merentangkan negosiasi gencatan senjata dan terus menyerang Gaza.
(Yesus/BAC)