Berita ‘Cekik’ China dengan Kenaikan Tarif, Trump Klaim Beijing Mau Negosiasi

by


Jakarta, Pahami.id

Presiden Amerika Serikat Donald Trump Klaim Beijing siap menegosiasikan perdagangan setelah ‘kecelakaan’ AS Cina Dengan meningkatnya tarif gila.

“China ingin membuat kesepakatan. Mereka tidak tahu persis bagaimana. Anda tahu, ini yang tidak mereka ketahui,” kata Trump, kata dari CNN.


Trump juga menilai bahwa China adalah negara yang bangga dengan kebanggaan dan prestise sehingga dia tidak ingin kalah dengan mencari negosiasi.

“Dan, Presiden XI adalah orang yang bangga, saya kenal baik dan mereka tidak tahu pasti akan sampai di sana (negosiasi), namun, mereka akan menemukan jalan, mereka sedang dalam proses menemukan, mereka ingin menyetujui (dengan Amerika Serikat),” kata Trump.

Pada kesempatan itu, Trump menyebutkan bahwa penangguhan aplikasi tarif impor meningkat ke beberapa negara selama 90 hari. Dia menekankan bahwa keterlambatan hanya berlaku untuk negara -negara yang tidak akan menanggapi meningkatkan tarif impor AS.

“Saya memberi tahu mereka, kami akan menggandakan (kenaikan tarif) jika Anda menjawab,” kata Trump.

“Itulah yang kami lakukan dengan China (dua kali peningkatan tarif) ketika mereka merespons (naiknya tarif), kita akan lihat, saya yakin semuanya akan luar biasa,” tambah Trump.

Trump sebelumnya menggandakan kenaikan tarif 125 persen setelah China menanggapi dengan peningkatan 84 persen tarif barang -barang AS.

Dia juga mengumumkan penangguhan kebijakan tarif impor baru ke beberapa negara untuk sementara waktu, kecuali Cina.

Trump sebenarnya menaikkan tarif barang dari Cina menjadi 125 persen dari set asli 104 persen. Kebijakan ini berlaku dari tengah malam.

“Karena kurangnya rasa hormat yang telah ditunjukkan China kepada pasar dunia, dengan ini saya menaikkan tarif yang dikenakan kepada Cina oleh Amerika Serikat menjadi 125 persen, itu berlaku secara instan,” kata Trump melalui Instagram.

“Pada satu titik, diharapkan bahwa dalam waktu dekat, Cina akan menyadari bahwa hari -hari Amerika Serikat, dan negara -negara lain, tidak lagi berkelanjutan atau dapat diterima,” tulis Trump.

(BAC)