Surabaya, Pahami.id —
Calon Gubernur Jawa Timur Luluk Nur Hamidah mengunjungi salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemprov Jatim, Pasar Agrobis Utama atau Pasar Agro Puspa, di Sidoarjo, Rabu (11/9).
Luluk menyempatkan diri melihat kondisi bangunan dan berbincang dengan para pedagang.
Luluk mengaku prihatin dengan kondisi bangunan pasar yang diresmikan pada 2013 itu kini terbengkalai. Menurut dia, pasar yang digadang-gadang sebagai pasar utama di Asia Tenggara ternyata tidak jadi kenyataan.
“Ini harusnya menjadi tanggung jawab Pemprov. Dan mohon maaf kepada Pak Gubernur yang tidak memberikan perhatian serius terhadap apa yang ditanam, namun kemudian dibiarkan begitu saja, dibiarkan layu dan mati perlahan,” kata Luluk.
Luluk mengaku kecewa dengan sikap pemerintah yang terkesan menutup mata terhadap keadaan Puspa Agro. Menurut dia, pasar ini bukan sekedar bangunan yang dibuat dengan nilai Rp 585 miliar dari APBD Jatim. Jauh dari itu, pasar ini menjadi harapan hidup banyak orang.
“Pokoknya saya kecewa dibiarkan berdiri lima tahun. Ini soal masyarakat, soal orang-orang yang dulu bekerja di sini. Mereka jadi bagian ekosistem dengan Puspa Agro, tapi kemudian dengan pasar grosir yang sangat mahal ini tidak diurus, jadi pada akhirnya, kan?
Luluk mengatakan, pasar ini harus bisa memberikan ruang kepada para petani dan petani untuk memanfaatkan hasil panennya agar mudah dijual sehingga meningkatkan taraf perekonomian masyarakat. Dan nantinya akan berdampak pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah Provinsi Jawa Timur (PAD).
Menurutnya, sebagai salah satu BUMD Jatim, keberadaan Puspa Agro seharusnya berpotensi meningkatkan perekonomian Jatim. Pasalnya, Jawa Timur memiliki infrastruktur pendukung yang menjadi penopang utama Puspa Agro.
Banyaknya pelabuhan di Jatim, kata dia, menjadi keunggulan yang patut dimanfaatkan Puspa Agro dalam mendistribusikan produk hasil petani dan peternak. Sehingga bisa memenuhi kebutuhan pasar nasional.
Jadi kalau lancar semua pasti produktivitas warga Jatim meningkat. Kenapa? Karena ada permintaan, ada kebutuhan dari daerah lain, ujarnya.
Luluk mengatakan, jika ke depan dirinya dan Lukmanul Hakim dipercaya memimpin Jatim, akan memberikan perhatian serius terhadap keberadaan Puspa Agro.
Dia tidak akan membiarkan bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 50 hektare ini terbengkalai dan memiliki nilai manfaat yang rendah.
“Mau tidak mau, kalaupun harus mengikuti anggaran, dengan usaha yang lebih keras, kita harus menghidupkannya kembali seperti itu,” ujarnya.
(frd/fra)