Berita Bobby Nasution Komitmen Eksekusi Sarang-sarang Narkoba di Sumut

by
Berita Bobby Nasution Komitmen Eksekusi Sarang-sarang Narkoba di Sumut


Jakarta, Pahami.id

Gubernur Bobby Nasution, menyuarakan komitmen yang kuat untuk membebaskan wilayah Sumatra Utara dari belenggu obat -obatan.

Dengan semangat kemerdekaan, ia meminta semua elemen pejabat pemerintah dan penegakan hukum untuk bersatu untuk mengambil langkah konkret dan agresif untuk memberantas jaringan narkotika di Sumatra Utara. Ini disampaikan selama pidato di sesi Pleno Sumatra Sumatra utara dengan RPJMD 2025-2030 agenda ratifikasi Sumatra Utara di gedung DPRD Sumatra Utara pada hari Kamis (7/8).

“Para pelaku yang telah terbukti terlibat dalam perdagangan narkoba akan diimplementasikan secara hukum, tidak ada toleransi, ini adalah penyakit kronis yang melemahkan Sumatra Utara selama bertahun -tahun, saatnya bagi kita untuk bertindak tegas,” kata Bobby.


(Foto: Arsip Regional Utara Sumatra)

Bobby menekankan bahwa peringatan kemerdekaan tidak hanya terbatas pada upacara tersebut, tetapi juga saat revolusi moral dalam perang melawan narkoba. Dia mengundang DPRD, Forkopimda, serta pejabat TNI dan Polri untuk bergabung dengan ruangan untuk pelaku dan menghancurkan pusat distribusi pusat yang telah lama diketahui publik.

“Jika kami bisa, kami membersihkan semua lokasi yang disangkal narkoba, kami menghancurkannya, kami menunjukkan bahwa Sumatra Utara dapat bebas dari narkoba,” katanya.

Bobby juga menekankan bahwa upaya pemberantasan tidak cukup di wilayah tanah. Menurutnya, banyak gateway obat melalui pelabuhan kecil dan lintasan ilegal, bahkan ke daerah yang terhubung dengan laut dari negara -negara tetangga.

“Pintu -pintu kecil yang telah menjadi jalan dari luar, seperti dari Thailand, kita harus menutupnya dengan erat, tidak ada lagi celah, kita semua harus berhati -hati dan bertindak,” katanya.

Pemerintah Daerah Sumatra Utara(Foto: Arsip Regional Utara Sumatra)

Saat ini, koordinasi dengan Badan Narkotika Provinsi Nasional (BNNP) telah dilakukan secara intensif. Semua petugas penegak hukum dikatakan telah setuju untuk bergerak secara bersamaan di lapangan dan menutup kesenjangan distribusi obat.

“Kami tidak selalu bisa menjadi juara dalam hal kasus narkoba, inilah saatnya bagi Sumatra Utara untuk meninggalkan stigma, kami telah setuju dengan TNI, Polri, dan kantor jaksa, kami akan menutup semua pintu masuk,” kata Bobby.

Bobby mengatakan penanganan narkoba tidak hanya bisa bergantung pada pencegahan di atas kertas. Implementasi di lapangan juga harus dilakukan bersama, dengan cepat, dan menyeluruh.

“Dalam hal pencegahan, tentu saja itu akan terus dilakukan, tetapi harus disertai dengan tindakan konkret. Ini bukan hanya tugas satu bagian, tetapi kita semua,” kata Bobby.

(rea/rir)