Berita Bobby Batal Sewa Pesawat Garuda Pindahkan Narapidana ke Nusakambangan

by
Berita Bobby Batal Sewa Pesawat Garuda Pindahkan Narapidana ke Nusakambangan


Medan, Pahami.id

Pemerintah Daerah Sumatra Utara (Pemprov) di bawah ini Bobby Nasution Batalkan rencana untuk menyewa pesawat Garuda untuk pindah tawanan Obat -obatan dari Penjara Tanjunggust ke Nusakambangan.

Proses pengadaan untuk paket penyewaan pesawat komersial dengan kode 10165374000 yang muncul di Electronic Procurement Service (LPSE) tentu tidak akan diimplementasikan.

“Proses pengadaan (paket penyewaan pesawat komersial) tampaknya telah gagal dan tidak berlanjut,” kata kepala persatuan nasional dan politik Sumatra Utara (Kesbangpol) Mulyono pada hari Jumat (6/6).


Akibatnya, Mulyono mengatakan sebuah penelitian akan dilakukan. Karena pesawat dirancang untuk menyewa untuk memindahkan tahanan obat -obatan untuk mengurangi sirkulasi barang ilegal di wilayah Sumatra Utara.

“Kegiatan ini adalah salah satu upaya yang telah kami lakukan (pemerintah daerah Sumatra Utara) dan termasuk dalam Rencana Operasi Narkoba di Sumatra Utara, jadi kami akan melakukan penelitian lebih lanjut,” kata Mulyono.

Sebelumnya, pemerintah daerah Sumatra Utara telah merencanakan untuk menyewa pesawat Garuda untuk memindahkan tahanan narkoba dari penjara Tanjunggust ke Nusakambangan. Berdasarkan spesifikasi teknis, pemilihan penyedia layanan dilakukan dengan menggunakan janji temu langsung ke PT Garuda Indonesia (Persero) TBK.

Namun, rencana itu dikritik karena tidak sejalan dengan kebijakan efisiensi pemerintah federal. Sebagai tanggapan, Mulyono menjelaskan bahwa pemilihan Pt Garuda Indonesia sebelumnya telah mempertimbangkan alasan dan ketentuan tertentu.

“Tentu saja, sudah melalui berbagai hakim, dan awalnya hanya Garuda adalah orang yang setuju, jadi kami memilih Garuda,” jelas Mulyono.

Mulyono juga mengatakan bahwa pemerintah daerah Sumatra Utara tegak lurus terhadap kebijakan pemerintah pusat, tentang efisiensi anggaran. Untuk alasan ini, semua kegiatan telah melalui proses perencanaan yang cermat.

“Kami berada di bawah kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur yang tegak lurus terhadap kebijakan efisiensi pemerintah. Semua kegiatan program, kami berusaha untuk berjalan secara efisien,” kata Mulyono.

(Fnr/dal)