Jakarta, Pahami.id —
Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) memberi nilai 10 dari 100 untuk 10 tahun kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Kalau kita beri skor 100, mungkin ratingnya 10 karena 90 persen gagal mengambil kebijakan,” kata Koordinator BEM Pusat SI Herianto di Patung Kuda, Jakarta Pusat, Senin (22/7).
Menurutnya, Jokowi tidak pernah melibatkan masyarakat dalam mengambil kebijakan. Kebijakan ini, kata dia, hanya menguntungkan segelintir kelompok saja.
“Jangan pernah melibatkan masyarakat sehingga kebijakan hanya untuk kepentingan kelompok, bukan kepentingan masyarakat,” ujarnya.
BEM SI menilai Jokowi gagal memimpin negara. Herianto mengatakan, Presiden harus meninggalkan legitimasi yang baik kepada masyarakat.
“Jangan tinggalkan dia, dia sudah punya banyak utang, kebijakan-kebijakan yang berisik dan sebagainya. Ini akan menjadi beban bagi presiden baru,” kata Herianto.
Dalam aksi tersebut, setidaknya ada 12 tuntutan yang disuarakan BEM SI. Tuntutan tersebut antara lain meminta Presiden Jokowi tidak main-main pada Pilkada 2024, menolak pengembalian dwifungsi TNI dan Polri demi demokrasi Indonesia, serta meneguhkan UU Perampasan Aset dan RUU Orang Asli.
Kemudian, membatalkan UU Tapera dan merevisi pasal-pasal yang bermasalah, mencabut dan merevisi Permendikbud No. 2 Tahun 2024, dan menyelesaikan kasus pelanggaran HAM berat dan mengambil tindakan tegas terhadap pelaku represi polisi.
Sejauh ini belum ada pernyataan dari pihak Istana terkait aksi demo BEM SI terkait 10 tahun kepemimpinan Jokowi.
(Senin/Senin)