
Banda Aceh, Pahami.id —
Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang memaksimalkan jalur sungai sebagai alternatif utama pengiriman logistik ke desa-desa terpencil pascaterhantam banjir dan tanah longsor yang melanda wilayah tersebut.
Langkah ini diambil menyusul rusaknya beberapa jalan akibat bencana ekologi. Tanah menjadi sangat lunak sehingga jalur darat sulit dilalui, bahkan kendaraan berat yang membawa bantuan pun sulit ditembus.
Bupati Aceh Tamiang, Armia Fahmi mengatakan, penggunaan jalur sungai menjadi solusi segera agar penyaluran bantuan tetap berjalan, terutama ke daerah yang masih belum bisa diakses melalui jalur darat.
“Jalur sungai ini kami maksimalkan untuk memastikan bantuan logistik tetap menjangkau daerah-daerah terpencil, sembari terus melakukan pemulihan infrastruktur jalan,” kata Armia kepada wartawan, Selasa (23/12).
Pihaknya kini terus berupaya mempercepat pemulihan pascabencana. Salah satu fokus utamanya adalah membuka kembali akses ke desa-desa terpencil tersebut.
Sebelumnya, beberapa ruas jalan di Aceh Tamiang dilaporkan rusak parah dengan tanah lunak sehingga tidak mampu menampung kendaraan yang membawa bantuan.
Salah satu akses yang kini mulai pulih adalah jalan menuju Kampung Tanjong Geulumpang, Distrik Sekerak, yang dibangun petugas Yonzipur Kodam Iskandar Muda.
Selain memastikan distribusi logistik hingga ke pelosok, Pemprov juga meningkatkan pembersihan lumpur di pusat ibu kota Kuala Simpang. Upaya ini dilakukan agar fasilitas umum dan aktivitas masyarakat dapat kembali normal.
Pembersihan difokuskan pada fasilitas penting seperti rumah sakit, pusat layanan kesehatan, sekolah, jalan utama, dan kawasan pemukiman yang terkena dampak parah.
Terkait bantuan, Armia menegaskan penyalurannya tidak hanya berupa bahan pokok, tapi juga obat-obatan.
“Penyaluran bantuan hingga ke daerah terpencil juga mencakup obat-obatan. Kami memberikan perhatian khusus kepada kelompok rentan seperti anak-anak, ibu hamil, anak-anak, dan lansia agar kesehatannya terus terpantau dengan baik,” ujarnya.
Update posko tanggap darurat bencana Aceh Selasa (23/12) pukul 16.00 WIB, jumlah pengungsi di Aceh Tamiang sebanyak 150.484 jiwa yang tersebar di 475 titik pengungsian. Kemudian 88 orang meninggal.
(fra/dra/fra)
