Jakarta, Pahami.id –
Asosiasi Dosen Universitas Kanada (Asosiasi Guru/CAUT Universitas Kanada) melarang anggota bepergian ke Amerika Serikat Jika bukan karena hal -hal penting.
CAUT pada hari Selasa (15/4) memperbarui banding untuk guru sejalan dengan “lanskap politik” yang diciptakan oleh pemerintah AS akhir -akhir ini. Pembaruan juga dibuat berikut laporan beberapa orang Kanada yang mengalami kesulitan melintasi perbatasan.
Dalam pernyataannya, CAUT menyebutkan bahwa akademisi dari negara -negara dengan hubungan diplomatik yang tidak menguntungkan bagi AS atau mereka yang telah menyatakan pandangan negatif tentang pemerintah Trump harus berhati -hati ketika melintasi perbatasan. CAUT menyarankan bahwa mereka tidak akan pergi jika itu tidak masalah.
CAUT juga memperingatkan orang -orang yang penelitiannya dapat dianggap bertentangan dengan posisi pemerintah AS saat ini.
Peringatan yang sama didistribusikan kepada mereka yang mengidentifikasi diri mereka sebagai transgender.
Dilaporkan dari CBCCAUT juga memperingatkan para akademisi untuk mengetahui dengan cermat mempersiapkan informasi apa yang mereka miliki atau butuhkan pada perangkat elektronik saat melintasi perbatasan. Mereka juga diminta untuk mengambil tindakan yang tepat dalam melindungi informasi sensitif.
Sebelumnya, beberapa orang asing dilaporkan dikirim ke pusat penahanan atau pemrosesan selama lebih dari tujuh hari. Orang asing adalah salah satu penduduk Kanada bernama Jasmine Mooney.
Mengikuti laporan ini, pemerintah Kanada telah mengeluarkan pembaruan tentang banding perjalanan untuk orang -orang yang ingin pergi ke Amerika Serikat. Pemerintah memperingatkan bahwa orang Kanada dapat dipantau dengan hati -hati oleh penjaga perbatasan sampai mereka dapat ditahan jika mereka ditolak.
Menurut catatan pemerintah, kunjungan Kanada ke Amerika Serikat pada bulan Maret turun sekitar 32 persen dibandingkan dengan data bulan yang sama tahun lalu. Situasi ini mengikuti situasi tegang Kanada setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan dia ingin menjadikan negara bagian Kanada Amerika Serikat.
Situasi ini juga diperburuk setelah Trump meluncurkan perang dagang di hampir semua mitra dagangnya, termasuk Kanada, efek dari masalah Fentanil dan imigran ilegal dari Ottawa.
(BLQ/RDS)