Jakarta, Pahami.id —
Amerika Serikat (AS) tidak setuju dengan temuan Komite PBB (PBB) mengenai metode peperangan Israel konsisten dengan “pembantaian” dan tuduhan Human Rights Watch atas “kejahatan terhadap kemanusiaan” di Gaza.
Dilaporkan AFP, Laporan Komite Khusus PBB menuduh Israel menggunakan kelaparan sebagai taktik perang.
“(Laporan itu) adalah sesuatu yang pastinya tidak akan kami setujui,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Vedant Patel, Kamis (14/11).
“Kami menilai ungkapan dan tuduhan seperti itu tentu tidak berdasar,” ujarnya.
Dia juga mempermasalahkan laporan Human Rights Watch yang mengatakan Israel telah memaksa warga Gaza untuk mengungsi selama lebih dari satu tahun perang dalam apa yang disebutnya sebagai “kejahatan terhadap kemanusiaan.”
Petel mengatakan pemindahan paksa warga Palestina “akan menjadi garis merah” bagi Amerika Serikat dan tidak konsisten dengan prinsip-prinsip yang ditetapkan pada awal perang oleh Menteri Luar Negeri Antony Blinken dan sekutunya di Kelompok Tujuh.
“Sangat konsisten dan dapat diterima jika meminta warga sipil untuk mengevakuasi daerah tertentu ketika mereka sedang melakukan operasi militer tertentu, dan kemudian mereka dapat pulang,” kata Patel.
“Kami belum melihat adanya pemindahan paksa secara spesifik,” simpulnya.
Perang antara Israel dan milisi Hamas di Jalur Gaza, Palestina telah berlangsung sejak 7 Oktober 2023 hingga saat ini.
Kementerian Kesehatan Hamas menyatakan perang tersebut telah menewaskan lebih dari 42 ribu orang.
(sfr/sfr)