Jakarta, Pahami.id –
Komando XV/Pattimura memastikan kematian tentara TNI AD Dari Ambon, kasus murni adalah Serda Charles Telehala di Balikpapan, Kalimantan Timur Bunuh dirimu.
Perlu kami tegaskan, penyidikan kasus ini telah dilakukan secara komprehensif oleh unit yang berwenang yaitu dari Kodam VI/Mulawarman. Hasil penyelidikan menyimpulkan meninggalnya Serda Charles Telehala semata-mata karena bunuh diri, kata dia.
Kapendam XV/Pattimura Kolonel Inf Heri Krisdianto, Sabtu (6/12), dikutip dari Di antara.
Hal itu terungkap setelah muncul berbagai spekulasi mengenai penyebab meninggalnya almarhum.
Penegasan itu mengacu pada berita acara pemeriksaan nomor R/886/X/2024 yang menyebutkan penyebab kematiannya gantung diri.
Kesimpulan tersebut diperkuat dengan hasil pemeriksaan otopsi tim forensik yang dipimpin dr Heryadi Bawono Putro, ditemukan tanda-tanda kematian akibat “incomplete hanging” atau gantung diri dalam posisi duduk.
Menanggapi permintaan sejumlah keluarga untuk melakukan autopsi kembali, Heri menjelaskan, ada surat tanggapan dari iklan PUSPOM TNI bernomor R/1316/XI/2025.
Penolakan ini didasarkan pada pertimbangan bahwa proses penyelidikan awal telah didukung oleh hasil pemeriksaan kesehatan resmi yang telah dilakukan, baik visum maupun otopsi di RSUD Balikpapan sesuai prosedur, katanya.
Heri pun menegaskan, alasan pemakaman almarhum tidak dilakukan secara resmi dan tanpa dibalut bendera merah putih.
“Hak pemakaman militer diberikan kepada prajurit yang dinyatakan gugur, terbunuh, atau meninggal di dunia biasa. Namun, jika meninggal karena tindakan yang merusak citranya, maka hak tersebut hilang,” ujarnya.
Heri mengatakan, pihaknya perlu memberikan penjelasan karena banyak spekulasi mengenai kematian Charles.
“Kami mengajak seluruh keluarga almarhum dan masyarakat untuk berdoa bersama agar arwah Sersan Charles Telehala diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa, diampuni segala dosa dan kesalahannya, serta ditempatkan di tempat yang terbaik di hadapannya,” tutupnya.
Sedangkan Serda Charles Telehala ditemukan tewas pada 11 Agustus 2024 di Barak K (Antasari) Dodikjur Rindam/Mulawarman, Balikpapan.
Saat ditemukan, ia dalam posisi duduk dengan kaki kanan terlipat, mengenakan kaos dan celana panjang TNI berwarna hijau, serta kepalanya terbungkus tali. Informasi awal yang diterima menyebutkan, kematian tersebut disebabkan oleh stres berat akibat masalah dalam hubungan asmara.
Foto: Dok. Cnnindonesia Penafian Kesehatan Mental – Rev1 |
(Fra/antara/FRA)

