Berita Alasan Kampus Muhammadiyah Dilarang Beri Gelar Profesor Kehormatan

by


Jakarta, Pahami.id

Ketua Kepemimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir melarang seluruh perguruan tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA) untuk memberikan judul profesor kepada siapa pun.

Haedar mengungkapkan bahwa partainya melarang ‘penjualan’ judul profesor kehormatan. Salah satunya berhubungan dengan profesi dan institusi.

“Pesan kami dari PP Muhammadiyah, PTMA tidak bergabung dengan cinta profesor kehormatan, karena profesor itu melekat pada profesi dan institusi, karena itu adalah posisi,” katanya dalam pidatonya di pembukaan Muhammadiyah. UMP UMP UMP UMP UMP Banyumas Regency, Java Tengah (10/4).


Meskipun tidak ada perintah tentang masalah ini, ia berharap pesan tersebut dianggap sebagai perintah untuk Ketua PP Muhammadiyah demi kekuatan dan kekuatan PTMA.

Dia mengatakan untuk berkencan dengan semua Muhammadiyah dan ‘Universitas Aisyiyah di seluruh Indonesia memiliki 431 profesor.

“Dengan peningkatan profesor, ia harus memiliki dampak yang signifikan pada kualitas keunggulan dan peran strategis Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah,” katanya.

Haedar menekankan pentingnya PTMA untuk meningkatkan kualitas dan kontribusi bagi masyarakat. Karena masih ada banyak universitas negeri (PTN) di Indonesia, termasuk PTMA yang belum mampu menembus daftar 200 universitas dunia.

“University of Indonesia (terdaftar) 206, sisa 400, 300, 500, dan di bawah 1.000, PTMA di 1.200.

“Jadi kita harus bekerja keras hanya untuk memasuki standar Posisi Universitas DuniaIni berarti bahwa bahkan di negara kita kita merasa hebat, tetapi dalam konteks dunia kita ditinggalkan, “tambah Haedar.

(Anak -anak/gil)