Makassar, Pahami.id –
Murid Universitas Hasanuddin (UNHAS) mengadakan demonstrasi yang kuat mengutuk masuknya petugas ke kampus yang mengancam kebebasan berbicara dan akademis.
Aksi itu dilakukan di depan kampus UNHAS di Jalan Perintis Kemerdekaan, Makassar, Sulawesi Selatan, memegang jalan teater dan spanduk baca 17+8 transparansi empati.
“Juga berduka atas semua korban sipil karena ketidakadilan dan komitmen pihak berwenang dan tidak adanya negara dalam perlindungan publik,” kata ketua teater UKM UNHAS Sitti Nurdiana pada hari Jumat (5/9).
Dalam aksi tersebut, siswa juga menuntut agar pihak berwenang menghentikan penindasan dan kekejaman orang -orang yang menyuarakan aspirasi.
“Menuntut Presiden, Parlemen, dan Kepala Polisi untuk bertanggung jawab. Sangat mengutuk masuknya pihak berwenang ke kampus yang mengancam kebebasan berbicara dan akademis,” katanya.
Kemudian menuntut agar non -pro dan menutup mata mereka pada kebutuhan orang -orang dan rumah harus melakukan sebagai fungsinya.
“Menuntut pemerintah transparan dalam menangani tuntutan rakyat,” katanya.
Menurut siswa bahwa demonstrasi yang terjadi hari ini adalah sekelompok kemarahan yang telah lama disuarakan oleh semua orang Indonesia untuk mengecewakan sistem yang hanya mencekik orang -orang.
“Perwakilan orang -orang yang seharusnya menjadi perwakilan suara rakyat sebenarnya menutup mata dan telinga mereka,” katanya.
Siswa juga mengundang orang Indonesia untuk berbicara dan melawan ketidakadilan dan kesabaran dalam bentuk apa pun.
(Mir/chri)