Bandung, Pahami.id –
Sebanyak 194 siswa dari berbagai sekolah di distrik Kadungora, Garut Regency, Jawa Barat dilaporkan diracuni, Rabu malam (9/17).
Siswa dicurigai diracuni setelah makan makanan dari program ini Makan gratis gratis (MBG).
Detail, 177 siswa mengalami gejala ringan dan 19 siswa harus menjalani perawatan intensif di Pusat Kesehatan Kadungora.
Ratusan siswa mengambil makanan yang disalurkan oleh SPPG al Bayyinah Kitchen 2 Garut Foundation, di desa Karangmulya, distrik Kadungora, Garut. Menu menyajikan nasi putih, ayam woku, tempe orek, sayuran -vegetable, dan stroberi.
Setelah makan makanan, siswa mulai mengalami gejala keracunan, seperti mual, muntah, untuk pusing. Tidak pernah membaik, lusinan siswa harus menerima perhatian medis.
Kepala Polisi Garut AKBP Yugi Batang Hendarto mengkonfirmasi insiden itu. Saat ini partainya sedang melakukan serangkaian investigasi seperti meminta pernyataan saksi, mengirimkan sampel makanan yang digunakan dan muntah ke laboratorium.
“Kami juga mengumpulkan materi informasi untuk menentukan apakah mereka adalah korban tambahan dan kami melanjutkan penyelidikan mereka untuk mengetahui alasannya,” kata Batang dalam rilis yang diterima oleh wartawan pada hari Kamis (9/18).
Saat ini, korban masih beroperasi staf medis. Sementara itu, bersama -sama dengan lembaga -lembaga terkait yang menyelidiki penyebab sebenarnya keracunan massal.
Siswa yang dicurigai meracuni dan masih dirawat dari 12 Maarif Cilageni, Siti Aisyah Middle School 3 orang, Siti Aisyah 1 High School, dan 3 Mandalasari Sdn 3 orang. Sebanyak 19 siswa menjalani perawatan di Pusat Kesehatan Kadungora.
(FRA/CSR/FRA)