Pahami.id – Xiaomi bersiap mendefinisikan kembali peta persaingan di pasar ponsel kelas menengah Indonesia. Tidak lagi hanya fokus pada chipset atau kamera, perusahaan kini menjadikan daya tahan baterai ekstrem sebagai standar baru.
Sinyal kuat ini hadir setelah dua jagoannya terbaru, Redmi Note 15 Pro dan Redmi Note 15 Pro Plus resmi dipastikan mengusung baterai 7.000 mAh dan resmi lolos sertifikasi TKDN dan SDPPI.
Kehadiran kedua ponsel ini, beserta tablet baru Redmi Pad 2 Pro dan TWS, menandai “invasi” besar-besaran Xiaomi yang siap menggoyahkan pasar dalam waktu dekat.
Lulusnya sertifikasi ini menjadi tanda peluncuran resminya di Indonesia sudah di depan mata.
Standar baru di kelas menengah: baterai 7.000 mAh
Daya tarik utama seri Redmi Note 15 Pro adalah lompatan signifikan pada kapasitas baterai, jawaban langsung atas kebutuhan pengguna akan ketahanan sepanjang hari.
Redmi Catatan 15 Pro Plus (2510ERA8BG): Diposisikan sebagai model tertinggi, perangkat tersebut akan menjadi handset pertama yang memadukan chipset Snapdragon 7s Gen 4 dengan baterai 7.000 mAh.
Sektor fotografi juga sangat menjanjikan dengan Sensor Kamera Light Hunter 800 50 MP dan Lensa Telefoto 50 MP, serta dilengkapi dengan ketahanan air dan debu dengan rating IP68/69.
Redmi Note 15 Pro (25080RABDG): Model ini tak kalah bertenaga dengan baterai 7.000 mAh. Kompornya ditenagai Mediatek Dimensity 7400 Ultra dan didukung layar AMOLED 6,83 inci 120Hz.
Dengan prediksi harga di kisaran Rp 4 jutaan, ponsel ini siap menjadi favorit baru di kelasnya.
Tablet dan TWS melengkapi ekosistem
Selain dua ponsel bertenaga monster tersebut, Xiaomi juga menyediakan dua perangkat lain untuk melengkapi ekosistemnya:
Redmi Pad 2 Pro (25099RP13G): Tablet jarak jauh yang berfokus pada pengalaman visual. Mengusung layar lebar 12,1 inci beresolusi 2,5K dan refresh rate 120Hz, tablet Snapdragon 7s Gen 4 ini dirancang untuk hiburan dan produktivitas.
Redmi TWS baru (M2539E1): Earphone nirkabel misterius dari Redmi juga telah lolos sertifikasi. Meski detailnya masih minim, produk ini digadang-gadang menjadi penerus seri Redmi Buds 6 yang populer.
Dengan tertundanya keempat perangkat ini di lembaga sertifikasi Indonesia, kini pengguna tinggal menunggu pengumuman resmi dari Xiaomi terkait tanggal pasti peluncuran dan harga untuk pasar Indonesia.
