Pahami.id – Xiaomi bersiap meluncurkan strategi menarik “dua merek” di pasar tablet Indonesia. Dua perangkat yang diyakini ‘kembaran’, POCO PAD M1 dan Redmi PAD 2 Pro, sekaligus lolos sertifikasi resmi di SDPPI Kominfo, dipastikan keduanya akan diluncurkan di Indonesia.
Langkah ini menunjukkan bahwa Xiaomi akan kembali menerapkan strategi rebranding, di mana perangkat keras yang sama akan dipasarkan di bawah dua sub-merek berbeda Poco dan Redmi untuk menyasar segmen audiens yang berbeda.
Satu perangkat, dua identitas
Bukti strategi tersebut semakin kuat setelah Pt Xiaomi ology Indonesia mendaftarkan dua nomor model, 2509Arpbdg (POCo Pad M1) dan 25099rp13g (Redmi Pad 2 Pro), di situs SDPPI pada 30 September 2025.
Berdasarkan berbagai laporan dan data sertifikasi global, POCO PAD M1 hampir pasti merupakan versi rebranding dari Redmi PAD 2 Pro.
Ini mengulangi formula yang sama dari generasi sebelumnya, di mana poco pad merupakan rebranding Redmi Pad Pro.
Dengan strategi tersebut, Xiaomi dapat memaksimalkan jangkauan pasarnya dengan menawarkan produk yang sama namun dengan branding dan positioning yang berbeda.
Spesifikasi monster di balik kedua nama tersebut
Karena keduanya diyakini sama, speknya diprediksi akan sangat intens untuk RP. kelas harga 3-4 jutaan.
‘Otak’ kedua tablet ini adalah chipset Snapdragon 7s Gen 4 yang dipadukan dengan pilihan RAM 6 GB atau 8 GB.
Namun, nilai jual utamanya terletak pada sektor ketenagalistrikan.
Keduanya akan mengemas baterai raksasa berkapasitas 12.000 mAh, ukuran yang sangat besar untuk sebuah tablet dan menjanjikan daya tahan baterai hingga beberapa hari.
Baterainya juga didukung pengisian cepat 33W dan fitur unik pengisian balik 27W, yang memungkinkan tablet berfungsi sebagai powerbank untuk mengisi daya perangkat lain.
Untuk visual, pengguna akan dimanjakan dengan layar LCD berukuran luas 12,1 inci beresolusi tinggi, cocok untuk hiburan dan produktivitas.
Selain itu, aksesori pendukung seperti bantalan keyboard M1 dan pena fokus juga telah disetujui, menegaskan bahwa tablet ini dirancang untuk lebih dari sekadar penggunaan media.
Dengan telah disetujuinya sertifikasi di Indonesia dan berbagai negara lain seperti UEA, Singapura, dan Malaysia, kini pengguna tinggal menunggu pengumuman resmi dari Xiaomi terkait tanggal pasti peluncuran dan harga kedua tablet kembar monster tersebut.
