Pahami.id – Persaingan di pasar ponsel lipat premium telah memasuki fase baru yang lebih intens dan personal. Dulu, persaingan ponsel lipat hanya berkisar pada ponsel mana yang memiliki layar terbesar atau engsel terkuat.
Kini ‘medan perang’ ponsel lipat telah bergeser ke dua hal yang paling dirasakan pengguna sehari-hari: bobot dan daya tahan baterai.
Raksasa seperti Huawei, Vivo, Honor, dan Oppo kini terlibat dalam persaingan untuk menciptakan ponsel paling ringan dan tahan lama.
Desain ‘paradoks’: semakin ringan baterai, semakin besar baterainya?
Ini merupakan keajaiban teknik di tahun 2025. Dulu, baterai berukuran besar selalu identik dengan bodi yang berat dan tebal. Namun, para pemain di arena lipat berhasil mematahkan formula tersebut.
Juara Paradox: Vivo X Fold5 (Rp 24.999.000)
Vivo secara mengejutkan berhasil menjadi jagoan dalam ‘perang’ tersebut. Dengan bobot hanya 226 gram, menjadi yang paling ringan di antara kompetitornya dengan layar berukuran 8 inci.
Namun di saat yang sama, ia justru mengusung baterai paling besar, yakni 6.000 mAh.
Ini adalah kombinasi paradoks yang menjadikannya pilihan unggul bagi mereka yang mencari portabilitas dan daya tahan ekstrem.
Peserta yang kuat dalam ‘diet’ dan arena kekuasaan
Meski Vivo lebih unggul, namun kompetitornya tidak tinggal diam dan menawarkan kombinasi yang tak kalah menarik.
Oppo Cari N5 Fold (Rp 27.999.000): Ramping, bertenaga
Menyusul Oppo di posisi kedua dengan bobot hanya 229 gram. Meski sedikit lebih berat dibandingkan vivo, namun diimbangi dengan layar utama yang lebih besar yakni 8,12 inci, serta baterai yang juga sangat besar yakni 5.600 mAh. Mesinnya juga paling bertenaga dengan Snapdragon 8 Elite.
Honor Magic v3 (Rp 24.999.000): Kuda Hitam yang Seimbang
Honor menempatkan dirinya di tengah dengan bobot 230 gram dan baterai 5.150 mAh.
Meski baterainya paling ‘standar’ di antara yang lain, namun bobotnya yang sangat ringan menjadikannya salah satu ponsel lipat yang paling nyaman digenggam.
Vivo X Fold3 Pro (Rp 26.999.000): Opsi premium dengan baterai kuat
Sebagai varian pro, handset ini sedikit lebih berat yaitu 236 gram. Namun diimbangi dengan baterai yang sangat bertenaga 5.700 mAh dan spesifikasi kamera yang unggul dengan lensa telefoto Periskop 64 MP.
Huawei Mate X6 (Rp 24.999.000): Sedikit berbeda, tetap kompetitif
Meski menjadi yang ‘terberat’ dalam daftar ini dengan bobot 239 gram, namun angka tersebut masih terbilang sangat ringan untuk dilipat.
Baterai 5.110 mAh mungkin bukan yang terbesar, tetapi Huawei mengimbanginya dengan sistem quad-camera terlengkap.
Pemenangnya adalah kenyamanan pengguna
Perang diet ini merupakan kabar baik bagi konsumen. Hal ini menunjukkan bahwa produsen kini sangat serius dalam mengatasi dua keluhan terbesar pengguna ponsel lipat generasi pertama, yakni bobot yang membosankan dan masa pakai baterai yang terbuang sia-sia.
Kini, memilih perangkat lipat bukan lagi soal kompromi, melainkan soal menemukan keseimbangan sempurna antara layar besar impian Anda dan kenyamanan penggunaan di dunia nyata.
