Argentina melawan Kroasia di semifinal Piala Dunia kelima negara itu pada Selasa malam.
Kroasia bertanggung jawab atas salah satu kekalahan terberat yang diderita Argentina dalam sejarah Piala Dunia. Baru-baru ini di babak penyisihan grup 2018, Albiceleste mengalami kekalahan 3-0 yang melemahkan semangat melawan musuh bebuyutan. Hanya pada tiga kesempatan sebelumnya (melawan Jerman pada 2010, Belanda pada 1974 dan Cekoslowakia pada 1958) Argentina dikalahkan dengan selisih yang lebih besar.
Inilah XI yang mungkin diturunkan Lionel Scaloni untuk tidak hanya membalas kekalahan itu tetapi juga mencapai final Piala Dunia kedua dalam delapan tahun.
GK: Emi Martinez – Memperbaharui reputasi buruknya dalam adu penalti dengan dua penyelamatan melawan Belanda – dan kata-kata kasar sarat sumpah serapah di bangku cadangan Belanda untuk ukuran yang baik.
RB: Nahuel Molina – Umpan Lionel Messi akan disukai selama bertahun-tahun yang akan datang tetapi Molina dapat menghargai golnya yang diambil dengan baik; yang pertama untuk Argentina.
CB: Cristian Romero – Bek tengah Tottenham yang membajak telah menyelesaikan lebih banyak dribel daripada Julian Alvarez yang lincah di Piala Dunia ini.
CB: Nicolas Otamendi – Selalu hadir di lini belakang Argentina yang kebobolan lebih sedikit tembakan daripada negara lain yang lolos dari babak penyisihan grup.
LB: Nicolas Tagliafico – Meskipun Tagliafico bukanlah sebuah kewajiban, keuletan dan dorongan yang dibawa oleh Marcos Acuna yang ditangguhkan akan dirindukan.
CM: Rodrigo De Paul – Pemenang Piala Dunia 1986 Argentina memiliki begitu banyak takhayul Jorge Valdano menyamakannya dengan “permainan yang telah dilakukan ribuan kali”. De Paul memimpin salah satu ritual untuk tim modern, dengan para pemain turun untuk minum pagi mereka pasangan dalam urutan yang sangat spesifik.
CM: Enzo Fernandez – Dengan usahanya yang berlarut-larut melawan Belanda, Fernandez menjadi pemain Argentina pertama yang gagal mengeksekusi penalti dalam adu penalti Piala Dunia sejak Esteban Cambiasso pada 2006. Meskipun dia bersama Hernan Crespo dan Diego Maradona juga gagal dari jarak 12 yard.
CM: Alexis Mac Allister – Gelandang halus Brighton baru melakukan debut internasional kompetitifnya pada bulan Maret tetapi telah masuk ke setiap starting XI Piala Dunia sejak absen dalam kekalahan pertandingan pembukaan dari Arab Saudi.
RW: Angel Di Maria – ‘Fideo’ – Noodle, panggilan akrabnya di dalam kamp – harus mencari nasihat dari seorang psikolog setelah sangat terpengaruh oleh pelecehan online di masa lalu.
TT: Lionel Messi – Tidak ada pemain di Piala Dunia ini yang mengambil atau menciptakan proporsi yang lebih besar dari tembakan negara mereka daripada Messi – yang menyumbang lebih dari setengah (56%) dari setiap peluang yang diciptakan Argentina.
LW: Julian Alvarez – ‘El Aranita’ (Sang Laba-laba) memiliki julukan tersebut sejak saudaranya menyamakan gaya menggiring bola Julian yang berusia empat tahun dengan arakhnida.
Harry Symeou menjamu Andy Headspeath, Quentin Gesp dan Jack Gallagher untuk melihat kembali putaran final Piala Dunia 2018 di Rusia – bergabunglah bersama kami!
Jika Anda tidak dapat melihat penyematan podcast, klik di sini untuk mengunduh atau mendengarkan episode secara penuh!
