Jakarta, Pahami.id –
Presiden Amerika Serikat Donald Trump Bersama beberapa pemimpin Arab dan Muslim menandatangani deklarasi tersebut KTT Keamanan Gaza Di Mesir, bertujuan untuk memperkuat gencatan senjata di Jalur Gaza Palestina pada Senin (13/10).
Deklarasi bersama pada KTT Keamanan Gaza ditandatangani tak lama setelah Israel dan Hamas menyetujui gencatan senjata setelah menyetujui perjanjian yang diajukan Trump.
Dalam pidatonya, Trump menyebut hari ini sebagai “hari besar bagi Timur Tengah” karena menurutnya salah satu konflik paling rumit berhasil diselesaikan dan perdamaian tercapai.
“Ini hari besar bagi dunia, hari besar bagi Timur Tengah,” kata Trump di hadapan puluhan pemimpin dunia termasuk Presiden Prabowo Subianto yang menghadiri kota Sharm El Sheikh Resort.
“Dokumen ini akan memuat peraturan, ketentuan dan banyak hal lainnya. Perjanjian ini akan bertahan lama,” tambah Trump sebelum menandatangani deklarasi tersebut AFP.
KTT Gaza di Mesir dan penandatanganan deklarasi tersebut berlangsung beberapa jam setelah Hamas membebaskan 20 warga Israel lainnya yang disandera selama dua tahun terakhir akibat intrusi brutal Tel Aviv. Pada saat yang sama, Israel juga membebaskan 1.968 warga Palestina yang ditahan di penjara.
Trump mengatakan bahwa mediator dengan mediator rencana 20 poin untuk Gaza akan menjadi “dasar penting” bagi terciptanya “perdamaian yang besar, mulia dan abadi.”
Dikutip AljazeeraTrump menekankan bahwa fokus utama di Gaza sekarang harus beralih pada “pemulihan dasar-dasar kehidupan yang layak” melalui program rekonstruksi besar-besaran.
Trump mengklaim bahwa rencana rekonstruksi Gaza juga mendapat “komitmen pendanaan yang besar”.
Namun, ia mengatakan, “rekonstruksi Gaza juga harus dibarengi dengan demiliisasi di wilayah tersebut dan pembentukan pasukan polisi yang baru dan jujur untuk menciptakan situasi yang aman bagi masyarakat di sana.”
(RDS)
