Jakarta, Pahami.id –
Presiden Amerika Serikat Donald Trump Dipastikan absen pada acara puncak Asia Pacific Economic Cooperation Summit (KTT APEC) yang akan berlangsung di Seoul, Korea SelatanJumat (31/10) dan Sabtu (1/11).
Padahal, Trump sudah mengunjungi Korea Selatan sejak kemarin. Ia tiba di Korea Selatan pada Rabu (29/10) malam dan langsung melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Korea Selatan Lee Jae Myung serta memberikan pidato di APEC CEO Summit Forum.
Dalam pertemuan bilateral, Trump dan Lee menyepakati sejumlah kerja sama, termasuk produksi kapal selam bertenaga nuklir.
Di Korea Selatan, Trump juga pertama kali bertemu langsung sejak 2019 dengan Xi Jinping pada Kamis pagi waktu setempat. Kedua pemimpin kemudian berbicara di Busan pada hari Kamis di sela-sela KTT APEC.
Pertemuan keduanya berlangsung kurang dari dua jam, dengan topik pembahasan antara lain tarif impor, mineral tanah jarang, dan chip.
Usai pertemuan, Trump tidak mengomentari hasil pembicaraannya dengan Xi dan malah berjalan langsung menuju Pesawat Kepresidenannya.
Dia berangkat ke AS meski KTT APEC baru akan diadakan besok.
Melaporkan dari Waktu Koreabeberapa sumber diplomatik menyebutkan Trump hanya akan berada di Korea Selatan selama satu atau dua hari.
Pemain nomor satu AS itu disebut tak akan mengikuti main event pada 31 Oktober mendatang.
Ketidakhadiran Trump di KTT APEC menimbulkan keraguan mengenai substansi KTT APEC. Pasalnya, pada acara ini para anggota akan membahas permasalahan perdagangan di tengah ketidakpastian perekonomian global pasca tarif AS.
Para pejabat di Seoul dilaporkan sedang berupaya menyusun pernyataan bersama bertajuk “Deklarasi Gyeongju” yang harus mencapai konsensus di antara semua pemimpin APEC. Namun, jika Trump tidak hadir, kecil kemungkinan deklarasi ini akan dikeluarkan.
Menurut Kepala Center for International Area Studies di Hankuk University of Foreign Studies, Kang Jun Young, Trump sengaja tidak mau menghadiri acara utama tersebut karena tidak ingin dianggap bagian dari APEC.
“Mengingat kecenderungan Trump untuk menghindari pertemuan multilateral, tidak mengherankan jika dia melewatkan pertemuan para pemimpin. Dia tidak ingin Amerika Serikat dilihat sebagai ‘salah satu dari mereka’, dia ingin menonjol,” kata Kang.
(BLQ/RDS)
