Jakarta, Pahami.id –
Presiden Amerika Serikat Donald Trump Membujuk negara -negara Arab yang belum segera menormalkan hubungan Israel melalui Perjanjian Abraham.
Menurut Trump, negara -negara Timur Tengah penting untuk menormalkan hubungan diplomatik dengan Israel saat ia mempertimbangkannya untuk memastikan perdamaian di wilayah tersebut.
“Sekarang, setelah senjata nuklir yang dibuat oleh Iran benar -benar dihapuskan, bagi saya, sangat penting bahwa semua negara Timur Tengah memasuki Perjanjian Abraham,” tulis Trump dalam unggahan media sosial seperti yang disebutkan Reuters Pada hari Kamis (7/8).
Sebagai bagian dari perjanjian Abraham yang ditandatangani dalam masa jabatan pertama Trump, empat negara dengan mayoritas Muslim sepakat untuk menormalkan hubungan diplomatik dengan Israel setelah kami terpisah. Empat negara adalah Bahrain, Uni Emirat Arab (UEA), Maroko, Sudan.
Sejauh ini, negara Timur Tengah telah menjalin hubungan dengan Israel sebagai Yordania dan Mesir. Saat ini, negara -negara Arab termasuk Arab Saudi menolak untuk menjalin hubungan diplomatik dengan Israel, salah satunya adalah bentuk persatuan dengan Palestina.
Pemerintah Trump juga dilaporkan secara aktif berdiskusi dengan Azerbaijan tentang kemungkinan suatu negara dan beberapa sekutu di Asia Tengah untuk Perjanjian Abraham.
Namun, upaya Trump untuk meningkatkan daftar negara -negara yang ingin menjalin hubungan dengan Israel diblokir oleh intrusi brutal sekutunya ke Jalur Gaza Palestina sejak tahun 2023.
Invasi kejam Israel terhadap Gaza telah menewaskan lebih dari 60.000 orang untuk memicu kemarahan global. Kanada, Prancis dan Inggris dalam beberapa hari terakhir untuk mengumumkan rencana untuk mengenali negara Palestina yang bebas.
(RDS/BAC)
