Jakarta, Pahami.id –
Presiden Rusia VladimirPutin buka suara menanggapi usulan perdamaian antara Moskow dan Ukraina yang diajukan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Putin melihat AS memasukkan posisi Rusia dalam proposal tersebut. Namun, kata dia, ada beberapa hal lain yang memerlukan pembahasan serius.
Dia mengatakan setelah perundingan antara delegasi AS dan Ukraina di Jenewa, kedua belah pihak memutuskan untuk membagi proposal tersebut menjadi empat bagian.
“Seperti yang telah saya umumkan secara terbuka, rencana perdamaian telah dikirimkan kepada kami melalui saluran khusus,” kata Putin dalam konferensi pers di Bishkek, Kyrgyzstan, dikutip dari Pemantau Timur Tengah.
“Setelah itu, perundingan diadakan di Jenewa antara delegasi Amerika dan Ukraina. Dan, sejauh yang saya pahami, mereka memutuskan bahwa 28 poin ini harus dibagi menjadi empat komponen,” kata Putin.
Putin mengaku tidak mengharapkan adanya tekanan dari Amerika dan menyatakan keterkejutannya ketika AS menjatuhkan sanksi terhadap perusahaan minyak Rusia.
Dia mengaku “tidak mengerti apa yang terjadi” karena tidak ada situasi konflik antara Rusia dan AS.
Mengonfirmasi kesiapan Rusia untuk memulai perjanjian damai dengan Ukraina, Putin sekali lagi mempertanyakan legitimasi otoritas Ukraina dengan menekankan bahwa masa jabatan presiden Volodymyr Zelensky berakhir pada tahun 2024.
Putin yakin hanya Parlemen Ukraina, Verkhovna Rada, yang berhak melanjutkan kekuasaan dengan menyatakan keadaan darurat nasional.
Ia juga kembali menegaskan bahwa perdamaian bisa tercapai jika tentara Ukraina menarik diri dari wilayah negara yang dikuasai tentara Rusia.
“Jika mereka tidak pergi, kami akan menyerang mereka dengan angkatan bersenjata,” kata Putin.
Dalam kesempatan itu, Putin juga membocorkan pertemuan delegasi Rusia dan Ukraina di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, atas inisiatif Kyiv. Ia juga mengatakan bahwa pertemuan tersebut rupanya dihadiri oleh “perwakilan pemerintah AS”.
Kehadiran perwakilan AS di Abu Dhabi pasti mengejutkan, kata Putin.
Dia mengatakan AS telah memberi tahu Rusia bahwa Washington akan mengirim delegasi ke Moskow minggu depan. Dia mengatakan bahwa komposisi delegasi “sepenuhnya merupakan keputusan Washington.”
(membaca)
