Jakarta, Pahami.id —
Kejaksaan Agung (Kejagung) memaparkan capaian kinerja bidang intelijen yang berhasil menangkap total 74 buronan Kejaksaan Agung (Kejati) dan total 64 buronan Kejaksaan Agung sepanjang tahun 2025.
Hal tersebut disampaikan Kepala Pusat Penerangan Hukum Anang Supriatna pada konferensi pers pencapaian kinerja akhir tahun Kejaksaan 2025, Jakarta Selatan, Rabu (31/12).
“Dari penangkapan buronan selama periode 1 Januari hingga Desember 2025, ada sekitar 30 penangkapan karena korupsi, 44 penangkapan karena non-trafficking. Total penangkapan di Kejaksaan sebanyak 74 orang,” kata Anang dalam paparannya.
Sedangkan dari Kejaksaan sendiri sudah menangkap 29 orang pelaku Pemberantasan Korupsi dan 35 orang non-Typikor yang diamankan. Total yang ditangkap sebanyak 64 orang, lanjut Anang.
Dengan demikian, total buronan yang ditangkap berdasarkan intelijen jaksa berjumlah 138 orang.
Dalam proses penangkapannya, tim Adhyaksa Monitoring Center (AMC) bekerja sama dengan tim penyidik kejaksaan di wilayah tersebut.
“Kalau bicara penangkapan buronan, yang akan dieksekusi biasanya tidak ada. Nah, tim AMC ini bekerja sama dengan tim penyidik di provinsi, ada 74 orang. Sedangkan buronan dari AMC sendiri yang berhasil ditangkap ada 64 orang,” kata Anang.
Selain itu, di Badan Intelijen Kejaksaan Agung, Anang juga memaparkan capaian pengamanan pembangunan strategis (PSN) dan JPA sepanjang tahun 2025.
Di Direktorat IV tingkat Kejaksaan Agung terdapat 177 kegiatan. Estimasi anggaran pengamanan proyek strategis (PPS) sebesar Rp395.557.874.627.646.
Kemudian di Kejaksaan Tinggi terdapat 1.130 kegiatan dengan perkiraan nilai Rp 191.229.255.000.000 yang dilakukan PPS.
(keluarga/gil)
