Jakarta, Pahami.id –
Kekuatan Israel membebaskan sejumlah warga Palestina ditahan di penjara Israel pada Senin (13/10).
CNN melaporkan bahwa warga Palestina disambut oleh banyak orang yang langsung memeluk mereka begitu mereka turun dari bus.
Kehadiran pasukan keamanan Palestina yang relatif besar terlihat saat ini. Sejumlah petugas medis juga bersiap di kawasan itu.
Dalam video yang diunggah kantor tahanan Palestina, terlihat Van membawa warga Palestina keluar penjara. Mobil tiba di Ramallah, Tepi Barat.
Berdasarkan perjanjian gencatan senjata, Israel akan membebaskan 250 warga Palestina yang menjalani hukuman penjara lama. Selain itu, 1.718 warga Palestina yang ditahan tanpa dakwaan sejak invasi Gaza juga mulai menjalani proses pembebasan ke Enclave.
Menurut para tahanan Palestina, bus pertama melintasi Gaza.
Pada Senin pagi, Hamas juga menyerahkan 20 sandera ke Palang Merah. Semua sandera kini berada di Israel.
Saat ini, hanya sekitar 28 jenazah yang tinggal di Gaza yang akan dipulangkan hari ini.
Israel dan Hamas menyepakati gencatan senjata pada Kamis (9/10) sesuai dengan usulan perdamaian yang disampaikan Presiden AS Donald Trump pada 29 September. Gencatan senjata tersebut berlaku mulai Jumat (10/10) sore.
Dalam perjanjian tersebut, kedua belah pihak sepakat untuk menjalani gencatan senjata tahap pertama, termasuk pembebasan seluruh tahanan dan penarikan pasukan Israel secara bertahap.
Fase kedua akan mencakup pembentukan pemerintahan baru di Gaza tanpa partisipasi Hamas, pembentukan pasukan keamanan yang terdiri dari negara-negara Palestina dan Arab-Muslim, dan senjata Hamas.
Sejak Oktober 2023, invasi kejam Israel ke Gaza telah menewaskan lebih dari 67.600 orang, yang sebagian besar adalah anak-anak dan perempuan. Serangan Israel menyebabkan masyarakat Gaza kelaparan dan menghancurkan hampir seluruh bangunan di Gaza sehingga tidak layak lagi untuk dijadikan tempat tinggal.
(Blq/DNA)
