Jakarta, Pahami.id —
Satu dari tiga korban meninggal menusuk di stasiun kereta bawah tanah Taipei, Taiwanpekan lalu adalah orang yang berusaha mencegah perbuatan pelaku.
Nama belakang pria berusia 57 tahun itu adalah Yu. Dia ditikam hingga tewas ketika mencoba menghentikan serangan bom di kereta bawah tanah di Taipei, Taiwan.
Penyerang, yang diidentifikasi sebagai Chang Wen, 27 tahun, melemparkan bom asap dan melakukan serangan pisau yang menewaskan sedikitnya tiga orang dan melukai 11 lainnya.
Mengutip surat kabar Taipei Times, The Straits Times melaporkan bahwa Yu berusaha menghentikan tindakan Chang, namun akhirnya ditusuk dan meninggal.
Menurut Rumah Sakit Universitas Nasional Taiwan, Yu menderita luka sedalam 5 cm yang menembus dari paru-paru kanan hingga arteri kiri jantung.
Keluarga Yu akan menerima dana NT$5 juta (sekitar Rp2,6 miliar) melalui skema asuransi Taipei Rapid Transit Corp.
Sementara saat kejadian, seorang saksi melihat korban tidak sadarkan diri saat Chang mengamuk.
“Ingatlah untuk memberi tahu orang tua saya bahwa saya menyayangi mereka,” kata korban, ketika penduduk setempat mencoba membantu.
Saksi kemudian mengetahui korban telah meninggal dan berhasil menyampaikan pesan terakhir kepada keluarga setelah dihubungi oleh rekan kerja korban.
Pasca kejadian, pihak berwenang setempat membentuk layanan kontak untuk memberikan bantuan psikologis dan konsultasi hukum bagi korban luka dan keluarga korban.
Seorang pengacara juga akan ditugaskan untuk setiap korban cedera dan keluarga almarhum untuk membantu proses klaim asuransi dan kompensasi.
Sementara itu, Presiden Taiwan Lai Ching-te mengatakan pada hari Sabtu bahwa pemerintah akan memperkuat kehadiran polisi di lokasi keramaian.
Ia juga memastikan aparat penegak hukum merespons gangguan dengan cepat.
https://www.straitstimes.com/asia/east-asia/taipei-knife-action-victim-57-was-good-samaritan-who-tried-to-stop-atranger
(rnp/rds)
