Jakarta, Pahami.id –
Polisi Investigasi Kejahatan mengklaim penentuan 959 tersangka yang relevan demonstrasi yang mengarah pada kekacauan pada Agustus 2025 tidak menargetkan massa aksi.
Kompleksitas komomitas komomitas Syahardiantono bersikeras bahwa penegakan hukum hanya dilakukan oleh mereka yang telah terbukti sebagai perusuh. Dia mengklaim bahwa tidak ada tersangka di publik yang menyatakan aspirasi mereka.
“Penegakan hukum hanya dilakukan terhadap para perusuh, bukan orang -orang yang melakukan demonstrasi, karena jika demonstrasi memiliki aturan,” katanya kepada konferensi pers pada hari Rabu (9/24).
Syahar mengatakan tersangka dilakukan oleh 15 peringkat Polda berdasarkan 264 Laporan Polisi (LP). Dia menjelaskan bahwa dari jumlah tersangka 664 adalah orang dewasa dan 295 di antaranya adalah anak -anak yang berurusan dengan hukum (ABH).
Dia menjelaskan bahwa ratusan 214 anak -anak dikembalikan ke orang tua dengan pengawasan pusat rehabilitasi (BAPA). Sementara itu, katanya, 68 anak -anak telah dipisahkan atau diselesaikan oleh keadilan pemulihan.
Syahar mengatakan tersangka didakwa dengan berbagai artikel dari vandalisme, penghasutan, penganiayaan, pencurian dan artikel lainnya.
Dalam hal ini, Syahar mengatakan para peneliti menyita bukti dari bom Molotov, ponsel, perekaman CCTV, akun media sosial, batu, poster ke kendaraan yang digunakan oleh para pelaku.
(FRA/TFQ/FRA)
