Site icon Pahami

Berita Rais Aam PBNU Terima Permintaan Maaf Gus Yahya soal Berkowitz

Berita Rais Aam PBNU Terima Permintaan Maaf Gus Yahya soal Berkowitz


Jakarta, Pahami.id

Kepala Staf Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Prof Moh Nuh mengatakan Presiden dan Wakil Presiden sudah menerima permintaan maaf Ketua PBNU Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya terkait undangannya kepada akademisi pro-Zionis Israel, Peter Berkowitz, di Akademi Kepemimpinan Nasional NU (AKN NU).

Nuh mengatakan Gus Yahya mengaku ceroboh dan lalai. Ia pun menilai sikap tersebut merupakan bagian dari tradisi NU yang mengedepankan akhlak, budi pekerti, dan penyelesaian masalah yang cerdas.

Rais Aam dan Wakil Rais Aam juga menyampaikan rasa senangnya dengan meminta maaf atas penundaan dan kelalaian Pimpinan Umum PBNU yang mengundang Peter Berkowitz dalam kegiatan Akademi Kepemimpinan Nasional (AKN NU) NU. Semangat yang dibangun adalah kebersamaan dan menjaga keutuhan organisasi, kata Nuh, 25/1 Kamis, (25/1).


Hal itu disampaikan Nuh usai forum Musyawarah Syuriyah bersama Mustasyar yang digelar PBNU di Pondok Pesantren Lirboyo, Kamis (25/12) hari ini.

Sikap Gus Yahya yang mengundang Berkowitz menjadi salah satu penyebab permintaan Gus Yahya untuk dipecat sebagai ketua umum beberapa waktu lalu.

Hal itu tertuang dalam berita acara Rapat Harian PBNU Suriah yang ditandatangani Presiden PBNU KH Miftachul Akhyar.

Dalam berita acara dokumen tersebut, permohonan pemberhentian Gus Yahya salah satunya karena polemik kedatangan Peter Berkowitz sebagai pembicara AKN NU di Jakarta, Jumat, 15 Agustus 2025.

Syuriyah PBNU berpandangan mengundang narasumber yang terkait dengan jaringan Zionisme Internasional di AKN NU sebagai narasumber pembentukan kader tertinggi NU telah melanggar nilai dan ajaran. Ahlussunnah wal Jamaah An Nahdliyah dan bertentangan dengan Pembukaan UUD NU.

Sementara itu, dalam pertemuan di Lirboyo hari ini, Rais Aam dan Gus Yahya sepakat untuk segera menggelar Kongres.

Selain itu, Ketum dan Rais Aam juga akan membentuk komite bersama untuk menyelenggarakan KTT dalam waktu dekat.

Kemudian, panitia akan membahas waktu, tempat, dan aspek teknis konferensi.

“Waktu, tempat dan teknis pelaksanaan Kongres akan diputuskan bersama oleh Pimpinan Umum dan Presiden Aam melalui panitia yang akan dibentuk bersama,” demikian salah satu titik pertemuan.

Moh Nuh juga mengatakan, PBNU menyambut baik hasil kesepakatan forum konsultasi tersebut sebagai bagian dari upaya menjaga ketertiban organisasi dan keutuhan Jam’iyah.

Dikatakannya, pertemuan tersebut berlangsung khidmat dan penuh hikmah

“Ada saling pengertian untuk maju sesuai konstitusi,” ujarnya.

(mnf/agustus)



Exit mobile version