Jakarta, Pahami.id –
Presiden Rusia Vladimir Basis menyatakan bahwa lebih dari 700 ribu tentara sekarang berada di garis depan perang di Ukraina. Pernyataan itu dibuat dalam pertemuan televisi dengan anggota parlemen Rusia pada hari Kamis (18/9) waktu setempat.
“Di garis depan ada lebih dari 700 ribu [tentara]”Kata Putin seperti dikutip Afp.
Jumlah itu menunjukkan skala besar mobilisasi militer Rusia sejak invasi Ukraina dimulai pada Februari 2022. Perang yang awalnya diprediksi akhirnya dipanggil selama lebih dari dua tahun dan menjadi salah satu konflik paling mengerikan di Eropa setelah Perang Dunia II.
Sebelumnya, Moskow memang telah meningkatkan mobilisasi militer, termasuk melalui perekrutan layanan militer, cadangan, kepada sukarelawan dari berbagai daerah. Kehadiran ratusan ribu tentara menunjukkan upaya Rusia untuk mempertahankan kendali di berbagai wilayah di timur dan selatan Ukraina yang telah mereka dominasi.
Di sisi lain, Ukraina, yang menerima dukungan senjata dan bantuan keuangan dari barat, terus meluncurkan serangan balik. Namun, perbedaan dalam jumlah staf dan senjata membuat garis depan masih sulit bagi Kyiv.
Pernyataan Putin tentang jumlah tentara pada saat yang sama mengkonfirmasi bahwa Rusia tidak menunjukkan tanda -tanda pengunduran diri dari perang, terlepas dari tekanan internasional dan sanksi ekonomi.
Konflik masih jauh dari kata berikutnya, dengan risiko meningkat yang terus menghantui Eropa Timur.
(TIS/TIS)
