Jakarta, Pahami.id —
pesawat terbang Selandia BaruAir New Zealand (Air NZ), membatalkan penerbangan sesaat sebelum lepas landas setelah bertabrakan dengan burung atau serangan burung pada Senin (6/1).
Pesawat tersebut dijadwalkan terbang dari Bandara Christchurch menuju Brisbane pada pukul 06.00 waktu setempat.
Salah satu penumpang, Ben Anderson menceritakan pengalamannya saat pesawat bertabrakan dengan burung. Dia mengatakan pesawat hanya berjarak 30 knot dari lepas landas.
Lalu, tiba-tiba Anderson mendengar ledakan.
“[Pesawat terasa] Tiba-tiba menginjak rem, roda depan turun, dan kami mundur sepenuhnya lalu berhenti, katanya. Radio Selandia Baru (RNZ).
Menurut Anderson, salah satu roda pesawat sedikit tersangkut dan dia bisa merasakannya dengan jelas sebelum benar-benar berhenti.
Awak pesawat kemudian memberitahu penumpang bahwa burung itu menabrak dua mesin maskapai.
Kepala integritas operasional dan keselamatan Air New Zealand, Kapten David Morgan, mengatakan penerbangan NZ207 mengikuti prosedur standar setelah diduga mengalami serangan burung.
“Tim teknik kami diharuskan menyelesaikan pemeriksaan menyeluruh terhadap pesawat tersebut sebelum dapat kembali beroperasi,” kata Morgan.
Pesawat itu, lanjutnya, dirancang dengan pemikiran tersebut.
“Dan pilot kami sepenuhnya terlatih untuk menghadapi skenario serangan burung,” tambah Morgan.
Serangan burung juga diyakini menjadi penyebab jatuhnya pesawat Jeju Air yang menewaskan 179 orang pada pekan lalu.
Beberapa ahli meyakini Jeju Air bertabrakan dengan burung tersebut dan menyebabkan mesin mati.
(isa/dna)
