Jakarta, Pahami.id –
Kementerian Pertahanan Thailand melaporkan sembilan tentara dan tiga warga sipil tewas akibat perang dengan Kamboja Hingga hari ini, Kamis (11/12).
Juru bicara Kementerian Pertahanan Laksamana Surasan Kongsiri membenarkan jumlah korban tewas tersebut.
“Tiga warga sipil tewas, sembilan tentara tewas, dan sekitar 120 tentara terluka,” kata Surasan dalam laporan media. Bangsa.
Lebih lanjut, Kongsiri menyebutkan sekitar 199.618 warga mengungsi dan berlindung di 849 titik pengungsian.
Surasan juga menuding tentara Kamboja terus melancarkan serangan besar-besaran terhadap tentara Thailand dengan menggunakan peluncur roket ganda BM-21, Drone Kamikaze, dan Mortir.
Angkatan Laut Kerajaan Thailand, katanya, juga melanjutkan operasi di bawah kampanye penindasan musuh di Trat.
Surasan kemudian mengatakan angkatan darat dan angkatan laut bergerak maju sesuai dengan rencana operasional mereka dan membuat kemajuan signifikan di lapangan.
Angkatan Udara Kerajaan Thailand terus memberikan dukungan udara yang efektif untuk operasi darat, membantu memaksa Thailand untuk maju di sektor-sektor utama garis depan.
Thailand dan Kamboja kembali berperang sejak pekan lalu.
Berdasarkan pernyataan Thailand, Kamboja mengerahkan peluncur roket RM-70, roket BM-21, dan drone kamikaze. Akibat kejadian ini, tujuh warga sipil tewas, dan tiga tentara Thailand tewas.
Pada Juni lalu, kedua negara bertempur selama empat hari. Kemudian, Malaysia selaku ketua ASEAN saat itu mencoba melakukan negosiasi hingga akhirnya menyetujui gencatan senjata.
(ISA/RDS)
