Site icon Pahami

Berita PBNU Undang Eks Sekjen PKB Lukman Edy, Bahas Penyingkiran Gus Dur


Jakarta, Pahami.id

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan undang mantan Sekjen PKB Lukman Edy ke Kantor PBNUJakarta, Rabu (31/7) sore WIB.

Dalam surat undangan yang diterima, Lukman dipanggil untuk menjelaskan hubungan Nahdlatul Ulama dan PKB. Hal ini menyusul salah satu hasil Rapat Paripurna Pengurus Besar Nahdlatul Ulama pada 27-28 Juli 2024.

Undangan, bukan panggilan, kata Wakil Sekjen PBNU Suleman Tanjung CNNIndonesia.com saat membenarkan surat tersebut, Selasa (30/7).


Suleman mengatakan, nantinya Lukman akan bertemu langsung dengan tim PBNU yang telah dibentuk untuk meninjau hubungan PKB dan NU.

Lukman, kata dia, juga akan memperoleh informasi terkait proses pencopotan Abdurahman Wahid atau Gus Dur dan beberapa tokoh PKB lainnya.

“Menggali informasi bagaimana pencopotan Gus Dur, dan tokoh serta kader lainnya adalah PKB,” ujarnya.

Lukman Edy merupakan Sekretaris Jenderal Dewan Pengurus Pusat PKB periode 2005 – 2009. Beliau juga pernah menjabat Menteri Percepatan Daerah Tertinggal pada Kabinet Indonesia Bersatu pada tahun 2007.

Lukman juga pernah menjabat sebagai anggota DPR dari PKB selama dua periode 2009-2014 dan 2014-2019.

Kini hubungan PKB-PBNU semakin hangat. Gus Yahya telah membentuk tim untuk mendalami dan meninjau hubungan NU dan PKB pada Rapat Paripurna PBNU yang digelar selama dua hari 27-28 Juli 2024 di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan.

Dua orang yang ditunjuk mengusut persoalan ini adalah Wakil Presiden Aam Anwar Iskandar dan Wakil Ketua PBNU Amin Said Husni. Nantinya, kata Yahya, keduanya akan memberikan rekomendasi kepada PBNU terkait hubungan NU dengan PKB.

Gus Yahya mengungkap alasan pihaknya menunjuk dua orang tersebut. Anwar Iskandar, lanjutnya, merupakan satu-satunya yang tersisa dari pendiri asli PKB. Sedangkan Amin Said Husni merupakan Wakil Sekjen PKB pertama.

(rzr/wiw)


Exit mobile version