Jakarta, Pahami.id –
Tim Cari dan Bantuan (S) Koalisi melaporkan bahwa mereka belum berhasil mencari korban KMP TUNU Pratama Jaya yang tenggelam pada hari kedua pencarian di Selat Bali pada hari Jumat (4/7).
Wakil Operasi Pencarian dan Perlawanan Basarnas, Eco Suyanto Storm, mengatakan tim SAR koalisi telah mencari lusinan korban yang dinyatakan hilang, baik dari rute darat, laut dan udara.
“Jadi pada hari kedua pencarian hari ini tidak ada penemuan baru dari para korban yang dinyatakan hilang, tetapi tim SAR koalisi terus melakukan kegiatan dan merencanakan operasi SAR berikutnya pada hari Sabtu,” katanya kepada konferensi pers di pelabuhan Ketapang, Banyuwangi pada Jumat malam.
Badai ramah lingkungan mengatakan bahwa faktor cuaca pada hari kedua mencari korban yang tenggelam juga merupakan penghalang bagi tim SAR, seperti visi hanya tiga kilometer dari 10 kilometer, 2,5 meter, dan angin cukup kencang.
Dia menjelaskan bahwa tim SAR gabungan sedang mencari melalui rute udara dan laut dari utara di trek Ketapangking ke selatan dengan menggunakan alat utama operasi SAR.
Badai itu juga mengkonfirmasi penambahan seorang yang selamat atas nama alias Sinaryo Rahyudi, sampai orang yang selamat dari 30 orang.
“Sebagai hasil dari konfirmasi kami, ternyata nama -nama Wahyu dan Tri Wahyudi adalah dua orang yang selamat, Alias Soyi Revelation segera kembali ke rumah tanpa melaporkan kepada tim SAR,” katanya.
Storm menambahkan bahwa jumlah korban meninggal karena enam orang, sampai jumlah korban KMP TUNU Pratama Jaya ditemukan oleh 36.
“Meskipun para korban menyatakan hilang dan mencari 29 orang, secara global rencana besok dan di masa depan kami menyediakan peralatan dan kebutuhan lain,” katanya.
KMP TUNU Pratama Jaya membawa 53 penumpang dan 12 kru/kru dan 22 unit kendaraan tenggelam di Selat Bali pada hari Rabu (2/7) sekitar 23,35 WIB.
(FRA/antara/FRA)
