Jakarta, Pahami.id –
Menteri Kesehatan (Menteri Kesehatan) Gunadi Sadikin menunjukkan bahwa keamanan makanan dan nutrisi termasuk dalam kurikulum wajib sekolah.
Dia mengatakan proposal telah diajukan kepada Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti. Menurutnya, penting bagi anak -anak untuk memahami pentingnya nutrisi dan keamanan pangan.
Penting bahwa dengan dimasukkannya materi dalam kurikulum, siswa dapat membantu mengendalikan fungsi kontrol sehingga mereka dapat mengharapkan kasus keracunan.
“Jadi, maka anak -anak juga tahu, tidak diajarkan oleh guru ini, saya tidak makan dan melaporkannya ‘sehingga fungsi kontrol lebih baik,” katanya pada pertemuan kerja di Komisi IX pada hari Rabu (1/10).
Selain itu, Buni mengatakan bahan untuk subjek disiapkan dan disusun oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmin).
“Bahan -bahan ini sudah ada, telah dibuat oleh teman -teman dari Kementerian Pendidikan dan Pusat sehingga kami akan meluncurkannya,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Budi mengatakan bahwa Kementerian Kesehatan juga telah menciptakan modul yang terkait dengan kasus keracunan makanan (MBG) gratis. Dia mengatakan modul akan didistribusikan ke sekolah.
Dengan modul, diharapkan sekolah akan mengenali gejalanya dan memberikan langkah -langkah untuk menguranginya jika kapan saja keracunan terjadi.
“Jadi, kita lihat, berapa lama periode inkubasi, jadi kita tahu bagaimana merespons, itu harus cepat, jadi kita juga tahu dari mana sumber itu berasal, seperti apa gejala,” katanya.
“Jadi itu memudahkan guru atau sekolah jika Anda ingin melihat ‘oh gejala seperti ini, apa penyebabnya’ dan apa perawatannya,” katanya.
(TFQ/DAL)
