Makassar, Pahami.id –
Seorang siswa, Rusdamdiangsyah (25), meninggal di Makassar, Sulawesi Selatan, pada hari Sabtu (30/8) setelah perawatan medis. Dia sebelumnya diduga dipukuli oleh publik pada hari Jumat (29/8) karena dituduh menjadi Intel.
“Ya, itu benar, dia meninggal,” kata Kepala Eksekutif BPBD Makassar Muhammad Fadli Tahar pada hari Sabtu (8/30).
Berdasarkan informasi yang dikumpulkan, Rusdamdiangsyah dipukuli oleh publik saat di Urip Sumoharjo Road, kemudian bergegas ke rumah sakit untuk perawatan medis.
“Tuduhan itu sangat (salah untuk Intel), tetapi jelas informasi yang kami terima, prihatin oleh publik selama kerusuhan,” kata Fadli.
Fadli mengatakan, berdasarkan data BPBD Makassar, dalam insiden Four Dead, empat terluka parah dan 3 cedera ringan. Selain Rusdamdiangsyah, korban tewas adalah karyawan Hubungan Masyarakat Makassar Muh Muh Akbar Basri, temannya Sarinawati (26), dan Syaful (43).
“Ada 11 korban (terbunuh dan terluka),” kata Fadli.
BPBD juga mencatat jumlah kerugian material yang disebabkan oleh kantor DPRD Makassar yang dibakar oleh massa Rp 253,4 miliar.
“Jumlah kerugian sementara adalah karena kebakaran bangunan DPRD Makassar sebesar Rp 253,4 miliar,” orang yang bertanggung jawab atas penilaian BPBD Makassar, Yuli Rachmat dalam laporannya pada hari Sabtu (30/8).
Namun, kata Yuli, tingkat kerugian masih di bawah pengumpulan data dan jumlah kerugian dapat meningkat.
Yuli menjelaskan bahwa perhitungan sementara ini termasuk kerusakan pada kendaraan roda empat, kendaraan roda dua, dan bangunan DPRD yang terbakar.
“Jumlah empat kendaraan roda roda adalah 67 unit dengan perkiraan harga Rp200 juta per unit, hingga total kerugian empat kendaraan yang tersebar hingga Rp13,4 miliar.
Namun, Yuli mengatakan jumlah kerugian saat ini bersifat sementara.
(mir/vws)
