Jakarta, Pahami.id –
Tentara Israel menembakkan peluru tajam ke bus tersebut, menewaskan sembilan anggota keluarga Palestina di dalam Jalur Gaza pada Jumat (17/10) saat gencatan senjata terjadi.
Badan Pertahanan Sipil Gaza melaporkan bahwa para korban adalah anggota keluarga Abu Shabaan dan meninggal saat “mencoba memeriksa kondisi rumahnya” di kawasan Zeitun.
“Pasukan pertahanan sipil berhasil mengevakuasi sembilan jenazah setelah pasukan pendudukan Israel menargetkan sebuah bus yang membawa pengungsi di wilayah Zeitun timur kemarin,” kata juru bicara badan tersebut, Mahmud Bassal, kepada AFP pada hari Sabtu.
Militer Israel mengkonfirmasi penembakan tersebut, dengan mengatakan bahwa penembakan tersebut menargetkan kendaraan yang melintasi apa yang disebut “garis kuning”.
Militer Israel mengklaim kendaraan tersebut diidentifikasi melintasi “garis kuning”, yaitu wilayah perbatasan di belakang posisi militer Israel sesuai dengan perjanjian gencatan senjata dengan Hamas.
“Tentara melepaskan tembakan peringatan ke kendaraan yang mencurigakan itu, namun kendaraan itu terus mendekat dengan cara yang menimbulkan ancaman langsung bagi tentara,” kata tentara Israel dalam sebuah pernyataan.
“Tentara kemudian dibubarkan untuk menghilangkan ancaman tersebut, sesuai dengan ketentuan perjanjian,” kata pernyataan itu.
Gencatan senjata antara pasukan Israel dan Hamas kini memasuki minggu kedua, namun beberapa insiden masih dilaporkan sejak kesepakatan tersebut berlaku. Tentara Israel terus melakukan beberapa serangan dengan dalih bahwa orang-orang ini “melanggar” perjanjian senjata.
Al Jazeera Dilaporkan total 28 warga Gaza telah dibunuh oleh Israel sejak gencatan senjata berlaku.
(RDS)
