Jakarta, Pahami.id —
Greta Thunberg ditangkap oleh polisi London setelah ikut serta dalam demonstrasi mendukung aktivis pro-Palestina, Palestine Action, yang melancarkan mogok makan.
“Greta Thunberg ditangkap berdasarkan Undang-Undang Terorisme pada demonstrasi untuk Palestina,” demikian pernyataan kelompok aktivis Tahanan untuk Palestina, dikutip AFP.
Saat ditangkap, Thunberg disebut-sebut sedang memegang spanduk bertuliskan “Saya mendukung tahanan Aksi Palestina. Saya menentang genosida.”
Polisi London juga mengakui petugasnya telah menangkap tiga orang karena dicurigai melakukan vandalisme di sebuah gedung di kawasan keuangan London.
Dikatakan bahwa penangkapan tersebut dilakukan setelah “palu dan cat merah digunakan untuk merusak bangunan”.
“Seorang pria dan wanita telah ditangkap karena dicurigai melakukan vandalisme. Mereka berada di dekat lokasi kejadian dan petugas spesialis sedang berupaya untuk membebaskan mereka dan menahan mereka,” demikian pernyataan Kepolisian London.
Beberapa saat kemudian, seorang perempuan berusia 22 tahun (Greta Thunberg) datang ke lokasi kejadian. Dia ditangkap karena memasang barang (spanduk) yang mendukung organisasi terlarang (Aksi Palestina) yang bertentangan dengan Pasal 13 Undang-Undang Terorisme 2000, tambah pernyataan itu.
Pemerintah Inggris telah melarang Aksi Palestina sejak Juli, setelah para aktivis menyerbu pangkalan angkatan udara dan menyebabkan kerusakan.
Beberapa dari delapan tahanan yang melakukan mogok makan telah didakwa atas insiden tersebut. Anggota organisasi yang berusia antara 20 dan 31 tahun menghadapi pengadilan karena masuk tanpa izin atau vandalisme oleh Aksi Palestina.
Mereka melancarkan mogok makan untuk memprotes perlakuan yang mereka terima dan menuntut pembebasan dengan jaminan. Dua dari anggota organisasi yang ditangkap mulai melakukan mogok makan pada awal November, dan anggota lainnya bergabung pada minggu berikutnya.
(DNA/dan)
