Jakarta, Pahami.id –
Presiden Kolombia Gustavo Petro menyatakan bahwa memungkinkan kondisi kemanusiaan di landasan pacu GazaPalestina sama dengan anti-manusia.
Melalui platform media sosial X, Petro menekankan pandangan kritisnya tentang situasi di Gaza.
“Siapa pun yang meninggalkan pembantaian berarti anti-manusia, bahkan hewan liar tidak akan melakukan apa-apa,” tulis Petro dalam akun X-nya, seperti yang dilaporkan oleh Anadolu.
Dia juga berbagi video yang menunjukkan orang -orang Palestina berkumpul untuk konvoi bantuan kemanusiaan. Menurut Petro, orang -orang yang tidak peduli dengan situasi ini adalah “sekutu genosida” dan “terisolasi secara spiritual dari bumi.”
Kolombia sendiri telah mengambil langkah -langkah kuat dengan memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel pada 3 Mei. Keputusan itu diambil sebagai tanggapan terhadap operasi militer Israel yang dilanjutkan di Jalur Gaza.
Sejak Oktober 2023, serangan Israel telah menyebabkan lebih dari 63.000 warga Palestina mati dan menghancurkan sebagian besar provinsi Gaza, memicu bencana kelaparan.
Saat ini, Israel menghadapi tindakan hukum di panggung internasional. Pada bulan November 2024, Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap pemimpin Israel Benjamin Netanyahu dan mantan kepala pembelaan Yoav Gallant atas tuduhan perang dan kejahatan kejahatan.
Selain itu, Negara Zionis juga menghadapi gugatan pembantaian di Pengadilan Internasional yang terkait dengan perang di wilayah tersebut.
(WIW)
