Surabaya, Pahami.id –
Napas Mengambang Yuhronur Efendi akan mengevaluasi implementasi makanan bergizi gratis (MBG) di daerah setelah 13 siswa SMAN 2 peracunan.
“Tentu saja kami akan sepenuhnya mengevaluasi, keduanya menu, yang keduanya menyampaikan, semuanya, kami akan membuat penilaian yang komprehensif,” Yuhronur, Kamis (9/18).
Yuhronur mengatakan partainya juga akan melakukan tes lab sampel makanan MBG, untuk menemukan penyebab yang tepat keracunan.
“Alasannya adalah di mana kami akan belajar, karena kami juga akan memeriksa sampel ke lab,” katanya.
“Jadi kita akan melihat hasil laboratorium, baik hasil makanan dan laboratorium dari para korban,” katanya.
Hasil tes laboratorium, katanya, akan menunjukkan apakah keracunan itu disebabkan oleh MBG, atau ada alasan dan ketentuan lain.
“Jadi kita akan melihat apakah ada tanda -tanda konter atau apa yang tidak kita ketahui, kita tidak dapat menyimpulkan,” katanya.
Dia mengingatkan bahwa pelaksana MBG harus berhati -hati dan mematuhi SOP untuk keselamatan anak -anak.
“Ini penting bagi kami, ini adalah pelajaran kami, sehingga MBG ini lebih berhati -hati dan sesuai dengan SOP yang dibutuhkan,” katanya.
Lusinan siswa SMAN 2 bergegas ke rumah sakit karena keracunan makanan yang diduga nutrisi gratis (MBG) pada hari Rabu (9/17).
RSI Humas Nasruh Ummah, Irmayanti mengatakan bahwa dari 13 siswa, empat dari mereka telah membaik dan diizinkan pulang untuk perawatan rawat jalan.
“Ini adalah kasus keracunan makanan dari MBG, ini dari State 2 SMA.
Dia memastikan bahwa lusinan siswa mual dan muntah memang keracunan MBG. Oleh karena itu, ia juga mengkonfirmasi ke Unit Layanan Nutrisi Lokal (SPPG).
“Ini juga telah ditunjukkan oleh ayah MBG,” katanya.
(FRD/ISN)
