Jakarta, Pahami.id –
Presiden Amerika Serikat Donald Trump Kembali menyuarakan keinginannya untuk mengubah nama Departemen Pertahanan (Pertahanan/Pentagon) ke Departemen Perang (Departemen Perang), sebagai nama lama lembaga sebelum 1949.
Trump mengatakan istilah “perang” memiliki efek yang lebih kuat daripada “pertahanan”.
“Sebelumnya nama departemen perang, dan lebih kuat, kami memenangkan Perang Dunia I, kami memenangkan Perang Dunia II. Kami memenangkan segalanya,” kata Trump di Gedung Putih, Senin (8/25).
Trump juga menekankan bahwa dia tidak khawatir jika perubahan namanya mensyaratkan persetujuan Kongres.
“Kami akan segera melakukannya, saya yakin Kongres akan setuju jika perlu, tetapi saya tidak berpikir kami membutuhkannya,” katanya.
Menurut Trump, istilah “pertahanan” terlalu pasif. Dia ingin institusi juga mencerminkan serangan militer AS.
“Pertahanan terlalu banyak, kami ingin bertahan hidup, tetapi kami juga ingin menyinggung perasaannya, kedengarannya lebih akurat,” katanya.
Dia membuat pernyataan setelah memuji operasi militer AS pada bulan Juni, ketika pesawat pembom B-2 siluman digunakan untuk menyerang tiga situs nuklir di Iran. Trump mengatakan operasi itu “luar biasa” dan “sempurna”.
Ketika Kongres AS pertama dipresentasikan pada 1789, mereka membentuk tiga departemen: Departemen Luar Negeri (sekarang departemen luar negeri/departemen nasional), Departemen Keuangan, dan Departemen Perang.
Pada 1798, Kongres juga membentuk departemen Angkatan Laut. Pasca Perang Dunia II, Undang-Undang Keamanan Nasional 1947 Menggabungkan Departemen Angkatan Darat dan Angkatan Laut, dan membentuk Angkatan Udara, di bawah pendirian Tentara Nasional (NME).
Dua tahun kemudian, pada tahun 1949, NME mengubah namanya menjadi Departemen Pertahanan, yang masih digunakan sampai sekarang.
(ZDM/DNA)
