Jakarta, Pahami.id –
Jumlah penduduk Palestina yang meninggal akibat genosida Israel Di Jalur Gaza sejauh ini sudah melebihi 70 ribu orang.
Dilansir Al Jazeera, Kementerian Kesehatan Jalur Gaza menyebutkan, sebanyak 70.100 orang tewas di Jalur Gaza sejak Israel memulai pembantaian pada 7 Oktober 2023. Sementara itu, sejauh ini lebih dari 170.900 orang mengalami luka-luka.
Serangan brutal Israel di Gaza terus berlanjut meskipun gencatan senjata yang ditengahi AS dengan Hamas mulai berlaku bulan lalu.
Petugas medis sebelumnya melaporkan bahwa dua anak Palestina tewas dalam serangan pesawat tak berawak Israel di kota Bani Suheila, sebelah timur Khan Younis.
Para saksi mata mengatakan pesawat tak berawak itu menjatuhkan bom terhadap sekelompok warga sipil di dekat sekolah al-Farabi dan membunuh saudara laki-laki Juma dan Fadi Tamer Abu Assi. Keduanya kemudian dibawa ke Kompleks Medis Nasser dengan luka kritis, namun dinyatakan meninggal.
Israel juga melancarkan serangan darat, laut, dan udara di beberapa wilayah Gaza. Sumber medis melaporkan bahwa tiga warga Palestina terluka akibat artileri Israel dan pemboman udara di kota al-Qarara.
Direktur Kantor Media Pemerintah Gaza, Ismail al-Thawabta, mengatakan Israel telah melakukan 535 pelanggaran sejak gencatan senjata berlaku.
“Situasi keamanan di Gaza memburuk pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan serangan tersebut telah menghancurkan infrastruktur dan layanan penting,” kata Al-Thawabta dalam sebuah pernyataan.
(DNA)
