Bekasi, Pahami.id –
Total 22.856 ribu keluarga (KK) dilaporkan terpengaruh banjir yang merendam hampir semua wilayah kota UpacaraJawa Barat sejak Selasa (4/3).
Jumlahnya menyebar dalam delapan sub -distrik dan lebih dari 26 desa. Beberapa penduduk sekarang dievakuasi di beberapa mata pengungsi. Sementara itu, sisanya tinggal di Dewan Perwakilan Rakyat dan Keluarga.
Dalam rilis resmi, pemerintah kota Bekasi mengungkapkan bahwa distrik Jatiasih menjadi wilayah dengan kondisi terburuk banjir. Total ada tujuh perumahan yang terkena 145,7 hektar.
Dari jumlah tersebut, lima dari mereka mengalami kondisi terburuk. Masing -masing dari mereka adalah perumahan desa, memang iffi, pondok mitra berkelanjutan, pondok jahe, dan perumahan al.
Di daerah itu, ada 5.229 rumah tangga yang terkena dampak banjir dengan total 16.733 orang. Pada hari Selasa (4/3), ketinggian banjir mencapai tiga meter.
Sementara itu, jumlah titik banjir tertinggi di distrik Bekasi Selatan. Di daerah itu, banjir lima desa, yaitu desa Jakamulya (8 poin), Jakasetia (5 poin), Pekayon Jaya (6 poin), Kayuringinjaya (13 poin), dan desa Margajaya (8 poin).
Namun, ketinggian air mulai surut. Termasuk dalam perumahan Permai Pondok, ketinggian air sebelumnya mencapai tiga meter. Saat ini, penduduk mulai membersihkan residu lumpur karena banjir di rumah mereka.
Pemerintah Kota Bekasi telah menetapkan tanggap darurat terhadap banjir melalui keputusan walikota bekasi nomor 400.9.10/KEK.135.BPBD/III/2025 tanggal 4 Maret.
(Gil/thr)