Jakarta, Pahami.id –
Seorang petugas tewas dalam operasi gabungan pembobolan penambangan emas ilegal penambangan ilegal Di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (Terima kasih), Jawa Barat.
“Kami turut berduka cita kepada mendiang keluarga Adi Pamungkas. Semoga Tuhan menerima segala pengabdiannya dalam menjaga hutan,” kata Wakil Menteri Kehutanan (Wamenhut) Rohmat Marzuki, dikutip dari siaran pers di laman resmi Kehutanan, Selasa (4/11).
Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Kementerian Kehutanan (Gakkum Kemenhut) mengidentifikasi 411 lubang penambangan emas tanpa izin dan sekitar 1.119 gubuk kerja di Tnghs.
Operasi penindakan dilakukan dengan melibatkan jajaran Tentara Nasional Indonesia (TNI), mulai Rabu, 29 Oktober 2025.
Dalam pemetaan tersebut, terpantau sekitar tujuh lokasi praktik penambangan liar. Ketujuh lokasi tersebut antara lain Gunung Telaga, Cisoka, Gunung Kencana, Gunung Botol, Gang Panjang, Cibeduk, Cikidu, Pangarangan, dan Gunung Koneng.
Pengoperasian dilakukan mulai dari Blok CIEAR, Desa Cisarua, Kecamatan Sukajaya, Bogor, Jawa Barat. Selain itu, operasi gabungan juga menyasar lokasi lain di Nebula Salak yang terbentang sesuai rencana operasional.
Aksi di blok CIEAR ini dilakukan tim gabungan Direktorat Jenderal Gakkum Kehutanan, Balai Jabalnusra Gakkumhut, Balai Tnghs, Yonif 315, Koramil Cigudeg yang berjumlah 60 anggota.
Dalam operasi tersebut, tim gabungan berhasil menghancurkan 31 tenda biru.
Di lapangan, tim menghentikan kegiatan, memperoleh barang bukti berupa bahan kimia sianida, kaleng minyak bekas, timbangan manual, pengaduk kayu, fasilitas penambangan yang terkendali yaitu tenda atau gubuk biru, dan melakukan penindakan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Koordinasi dilakukan dengan pihak pengelola TNGHS, pemerintah daerah, dan unsur penegak hukum untuk tindak lanjut operasi. Sebab, upaya penindakan sebelumnya terhambat antara lain karena pola “kucing-kucingan” yang dilakukan pelaku.
(Fra/ryn/fra)
