Pahami.id – Perjalanan panjang sistem antarmuka Xiaomi, mulai dari MIUI hingga Hyperos, menunjukkan bagaimana perusahaan tetap berkomitmen memberikan pengalaman terbaik bagi penggunanya. Sejak didirikan pada tahun 2010, Xiaomi telah mengutamakan inovasi dan kebutuhan konsumen.
MIUI generasi pertama, dibangun di atas Android 2.2, memperkenalkan konsep tampilan beranda tanpa laci aplikasi dan dialer T9 yang memudahkan pengguna mengakses kontak dengan cepat. Langkah sederhana namun penting ini menjadi landasan yang menjadikan MIUI dikenal sebagai sistem yang intuitif, efisien, dan mudah digunakan.
Dalam perkembangan selanjutnya, MIUI terus menerima pembaruan yang didistribusikan secara berkala, bahkan menghadirkan siklus pembaruan mingguan yang cukup revolusioner pada saat itu.
Dengan setiap versi baru, pengguna mendapatkan fitur yang lebih kaya, seperti mesin tema yang memungkinkan personalisasi lengkap, antarmuka datar yang lebih modern, peningkatan kinerja, kemampuan membuat ruang kedua, aplikasi ganda, dan mode layar terpisah untuk multitasking lebih fleksibel.
MIUI juga matang dalam hal keamanan dengan fitur antivirus bawaan, pengelola file yang lebih cerdas, dan kontrol privasi tingkat lanjut yang semakin penting bagi pengguna modern.
Ketika MIUI mencapai MIUI 10 hingga MIUI 12.5 ERA, pengalaman sistem menjadi lebih lancar dengan hadirnya full-screen isyarat, suara natural yang memberikan sensasi natural, wallpaper super yang menampilkan animasi kosmik menakjubkan, dan pengurangan aplikasi bawaan untuk menjamin cahaya dan respon sistem.
Peningkatan kinerja yang komprehensif semakin mendalam pada versi MIUI 13 dan MIUI 14 melalui teknologi seperti penyimpanan cairan, mesin foton, dan proyek pencukuran, yang semuanya dirancang untuk menjaga kecepatan dan kelancaran perangkat dalam jangka panjang.
Melaporkan dari Waktu Xiaomi Selasa (25/11/2025), transformasi besar berikutnya terjadi ketika Xiaomi beralih dari MIUI ke hyperos. Hyperos generasi pertama tahun 2023 ini diperkuat dengan integrasi layanan Vela yang memungkinkan koneksi silang perangkat di ekosistem Xiaomi menjadi lebih erat.
Pengguna juga diperkenalkan dengan tampilan layar kunci majalah yang dinamis dan informatif. Di Hyperos 2, Xiaomi menambahkan mesin hypercore yang berfungsi sebagai dasar kecerdasan sistem yang lebih kuat.
Versi ini juga menghadirkan fitur AI baru yang tidak hanya meningkatkan kualitas kamera tetapi juga memperkuat kemampuan multitasking dan memudahkan perangkat mengambil keputusan cerdas dalam berbagai situasi.
Memasuki Hyperos 3 pada tahun 2025, Xiaomi mendorong ekosistemnya ke tingkat yang lebih intuitif. Fitur seperti Hyper Island menawarkan pengalaman visual yang lebih mendalam, sementara pendekatan navigasi dan interaksi bergaya iOS membuat perangkat lebih alami bagi banyak pengguna.
Selain itu, AI kini lebih terintegrasi di seluruh sistem sehingga perangkat dapat menyesuaikan perilaku dan penampilannya berdasarkan kebiasaan pemiliknya.
Tak hanya meningkatkan performa, Hyperos 3 juga mengedepankan kenyamanan dan kesesuaian sehingga perangkat Xiaomi tidak hanya menjadi alat, namun juga asisten pribadi yang memahami kebutuhan pengguna.
Melihat keseluruhan perjalanannya, terlihat jelas bahwa Xiaomi secara konsisten menghadirkan inovasi yang memadukan kecerdasan, fleksibilitas, dan konektivitas ekosistem.
Hyperos menjadi bukti komitmen Xiaomi dalam menciptakan perangkat yang tidak hanya cepat dan kaya, namun juga mampu beradaptasi, mempelajari preferensi pengguna, dan memberikan kenyamanan maksimal.
Dengan evolusinya yang terus-menerus, Xiaomi menunjukkan bahwa perangkat lunaknya bukan hanya sebuah platform, namun sebuah pengalaman holistik yang berkembang bersama penggunanya.