Site icon Pahami

Cara Mengatasi Masalah Baterai Boros Setelah Pembaruan di Xiaomi dan Redmi – Tekno

Cara Mengatasi Masalah Baterai Boros Setelah Pembaruan di Xiaomi dan Redmi – Tekno

Hiteke.com – Setelah melakukan update sistem operasi ke versi terbaru seperti hyperos atau update besar Android lainnya, beberapa pengguna Xiaomi atau Redmi mengeluhkan daya tahan baterai yang menurun drastis. Terkurasnya baterai adalah fenomena umum dan bukan merupakan tanda kegagalan perangkat. Meski awalnya mengejutkan, situasi ini sebenarnya adalah bagian dari proses yang biasa terjadi setelah pembaruan sistem utama.


Dalam pembaruan tersebut, sistem internal mengalami serangkaian penyesuaian utama yang mencakup pembersihan cache lama, pembaruan sistem manajemen daya, dan penataan ulang kecerdasan buatan yang mengontrol perilaku aplikasi berdasarkan kebiasaan pengguna. Oleh karena itu, sangat wajar jika ponsel menjadi lebih cepat panas, baterai lebih cepat habis, atau waktu pemakaian perangkat berkurang dalam beberapa hari pertama setelah pembaruan.


Setelah pembaruan besar, sistem memerlukan waktu untuk mempelajari kembali pola penggunaan pengguna. Ini biasanya memakan waktu antara 48 dan 72 jam. Selama periode penyesuaian ini, sistem melakukan optimasi intensif di latar belakang seperti menyempurnakan file, menyinkronkan data aplikasi, dan memperbarui Layanan Google dan layanan MIUI.




Semua ini secara kolektif meningkatkan penggunaan CPU dan RAM, yang pada gilirannya mempercepat pengurasan baterai. Oleh karena itu, jika pengguna mengalami masalah seperti baterai cepat habis saat tidak digunakan (idle drain), waktu yang drastis, atau perangkat lebih hangat dari biasanya, kemungkinan besar pengguna hanya mengalami fase penyesuaian sementara.


Dilansir dari Times of Xiaomi, Senin (13/10/2025), untungnya pengguna bisa efektif mengatasinya dengan cara berikut ini:


Mengatasi pengurasan baterai pada Xiaomi dan Redmi. [Xiaomitime]

Pertama, bersabarlah selama 2-3 hari pertama. Hindari langsung menyimpulkan bahwa ada masalah dengan pembaruan. Gunakan ponsel Anda seperti biasa, dan biarkan sistem menyesuaikan.


Selanjutnya, mulai ulang secara berkala untuk membantu sistem pasokan latar belakang menyelesaikan lebih cepat. Pastikan juga semua aplikasi diupdate ke versi terbaru melalui Google Play Store, karena aplikasi jadul bisa menjadi sumber tambahan konsumsi daya yang tinggi.


Langkah penting kedua adalah memeriksa aplikasi penggerak baterai. Buka Pengaturan> Baterai & Kinerja> Penggunaan baterai untuk melihat aplikasi mana yang paling banyak menggunakan daya.


Jika ada aplikasi yang tidak digunakan pengguna namun tetap aktif dan menguras baterai, pertimbangkan untuk menghapus atau menonaktifkannya.


Selain itu, aktifkan mode hemat baterai dan nonaktifkan fitur seperti GPS, Bluetooth, atau Sinkronisasi Otomatis saat tidak digunakan. Ini akan membantu mengurangi beban kerja pada perangkat saat melakukan penyesuaian.


Jika setelah 3 hingga 5 hari kinerja baterai tidak membaik, pertimbangkan untuk menghapus partisi cache melalui mode pemulihan. Ini tidak akan menghapus data pribadi pengguna, tetapi akan membantu menghapus file-file sementara yang mungkin rusak atau tidak kompatibel dengan sistem baru.


Pengguna juga dapat mengatur ulang pengaturan sistem tanpa menghapus data sebagai upaya terakhir sebelum mempertimbangkan reset pabrik penuh. Namun, langkah ini sebaiknya diambil hanya jika semua metode lain tidak berhasil.


Perlu diingat, tidak semua perangkat akan merespons pembaruan tersebut. Faktor-faktor seperti model ponsel, masa pakai baterai, dan jumlah aplikasi yang diinstal juga berperan.


Oleh karena itu, penting untuk dipahami bahwa pengurasan baterai pasca pembaruan bukanlah suatu hal yang permanen, dan biasanya akan membaik dengan sendirinya setelah sistem menyelesaikan proses penyesuaian sepenuhnya.



Exit mobile version