Pahami.id – Bocoran mengungkap chipset yang akan digunakan pada Samsung Galaxy Z Flip FE dan Galaxy Flip 7 tahun depan.
Samsung Electronics telah memutuskan untuk melengkapinya dengan chipnya sendiri, seri ‘Exynos 2500’.
Dilaporkan dari halaman ChosunKamis (12/12/2024), Samsung Electronics, yang sedang berjuang karena masalah hasil dengan proses gate all-around (GAA) 3nm generasi ke-2, baru-baru ini berhasil menstabilkan output manufaktur 3nmnya.
Perusahaan ini bertujuan untuk menghidupkan kembali bisnis prosesor aplikasi seluler (AP), yang telah lesu selama beberapa tahun.
Menurut sumber industri, Samsung Electronics telah memutuskan untuk menggunakan mobile AP Exynos 2500, yang bertindak sebagai otak dari sebuah smartphone, pada produk baru Galaxy Z Flip.
Berbeda dengan ponsel flip andalan tahun ini, ‘Galaxy Z Flip 6’ yang dibekali Qualcomm Snapdragon 8 generasi ke-3.
Model flip mendatang akan dilengkapi dengan seri Exynos yang dirancang oleh Divisi Bisnis LSI Samsung Electronics Systems.
Divisi Bisnis LSI Samsung Electronics Systems telah merancang Exynos 2500 dengan tujuan untuk dipasang di seri Galaxy S25.
Namun, hal tersebut terhambat oleh buruknya hasil produksi 3 nanometer (1 miliar meter) dari Divisi Bisnis Foundry (kontrak manufaktur) Samsung Electronics.
Tidak hanya hasilnya yang buruk, bisnis AP seluler secara keseluruhan juga berada dalam krisis karena tertinggal jauh dari seri Snapdragon Qualcomm dalam hal kinerja.
Seri Galaxy S25, model andalan yang akan dirilis oleh divisi Mobile Experience (MX) Samsung Electronics tahun depan, dikabarkan akan dibekali seri Snapdragon dari Qualcomm.
Seri Snapdragon dari Qualcomm yang akan digunakan pada seri Galaxy S25 akan diproduksi massal seluruhnya menggunakan proses 3nm TSMC.
Seorang pejabat senior Samsung Electronics mengatakan memang benar bahwa perusahaan mengalami kesulitan dalam produksi massal sejak pertama kali menerapkan proses gate-all-around (GAA) dalam proses pengecoran 3nm generasi kedua.
“Tetapi sekarang prosesnya sudah stabil, tinggal menunggu waktu saja sebelum kita memulai produksi massal,” tambahnya.
Menurutnya, pemasangannya di seri Galaxy S25 sepertinya sulit karena volumenya tidak cukup, namun bisa dipasang sepenuhnya di model premium seri Z Flip.
Sementara itu, Samsung Electronics berencana memaksimalkan sinergi antara divisi System LSI dan Foundry demi suksesnya komersialisasi Exynos 2500.
Seorang pejabat senior Samsung Electronics mengatakan memang benar bahwa divisi Foundry dan System LSI saling menyalahkan atas kesulitan komersialisasi Exynos 2500.
Namun, kini kami sepakat untuk memaksimalkan kerja sama antar bagian tersebut untuk menstabilkan proses, tutupnya.