Site icon Pahami

Sultan Kesultanan Cirebon

Sunan Gunung Jati adalah Sultan Kesultanan Cirebon yang paling berpengaruh.

Kesultanan Cirebon merupakan salah satu kerajaan bercorak Islam yang terletak di Jawa Barat. Kesultanan ini menjadi pusat perdagangan dan pelayaran antar pulau di Pulau Jawa. Hal ini dapat tercapai karena peran para sultan Kesultanan Cirebon.

Nah, ada siapa saja sih, sultan-sultan yang pernah memerintah dan membawa pengaruh penting pada masa Kesultanan Cirebon ini? Daripada penasaran, yuk langsung simak penjelasan berikut ini!

Pangeran Walangsungsang

Raja pertama sekaligus pendiri Kesultanan Cirebon adalah Pangeran Walangsungsang. Pangeran Walangsungsang memiliki beberapa panggilan. Di antaranya yaitu Pangeran Cakrabuana, Ki Somadullah, Haji Abdullah Iman, dan Mbah Kuwu Sangkan. Ia memerintah dari tahun 1460 hingga tahun 1479 Masehi. 

Syarif Hidayatullah

Sultan Kesultanan Cirebon yang kedua adalah Syarif Hidayatullah. Syarif Hidayatullah, atau yang lebih terkenal dengan sebutan Sunan Gunung Jati, merupakan bagian dari walisongo, tokoh-tokoh yang berperan dalam menyebarkan Islam di Pulau Jawa. 

Sunan Gunung Jati merupakan anak dari Nyai Rara Santang, adik kandung Pangeran Walangsungsang. Pada masa pemerintahannya, Kesultanan Cirebon mengalami kemajuan yang sangat pesat di bidang agama.

Makam Sunan Gunung Jati menjadi warisan peninggalan Kesultanan Cirebon. Hingga saat ini, makamnya masih ramai dikunjungi wisatawan dari berbagai wilayah di Nusantara.

Pangeran Agung

Sultan selanjutnya adalah Pangeran Agung. Pangeran Agung merupakan cicit dari Sultan Syarif Hidayatullah. Ia memimpin Kesultanan Cirebon selama lebih dari 80 tahun, yaitu dari tahun 1568 hingga 1649 Masehi. Pangeran Agung memiliki usia yang cukup panjang. Ia wafat pada usia 140 tahun.

Panembahan Girilaya

Setelah Pangeran Agung wafat, tahta Kesultanan Cirebon diisi oleh Panembahan Girilaya. Panembahan Girilaya memiliki nama asli Pangeran Putera. Ia memerintah selama 13 tahun, dari tahun 1649 hingga tahun 1662 Masehi.

Pada masa pemerintahannya, Kesultanan Cirebon mengalami gejolak politik dengan Kerajaan Mataram. Hal ini terjadi karena Kerajaan Mataram menganggap Kesultanan Cirebon sebagai daerah jajahannya.

Itu dia beberapa sultan Kesultanan Cirebon yang pernah memerintah dan membawa kejayaan kerajaan dengan corak Islam ini. Beberapa di atas merupakan tokoh penting yang sangat dihormati masyarakat sekitar. Oleh karena itu, makam-makamnya masih sangat terjaga hingga saat ini.

Exit mobile version