Kerajaan Kalingga adalah kerajaan bercorak Hindu-Buddha yang ada pada sekitar abad ke-6 Masehi. Letak Kerajaan Kalingga berada di pantai utara Jawa Tengah, lebih tepatnya di sekitar Pekalongan dan Jepara. Dari masa kejayaan Kerajaan Kalingga, terdapat beberapa warisan budayanya. Peninggalan Kerajaan Kalingga ini meliputi prasasti, candi, dan situs budaya.
Berikut ini penjelasan mengenai peninggalan-peninggalan Kerajaan Kalingga. Yuk, simak baik-baik!
Prasasti Tuk mas
Peninggalan Kerajaan Kalingga yang pertama adalah Prasasti Tuk Mas. Prasasti yang juga bisa kenal dengan sebutan Prasasti Dakawu ini berlokasi awal di sekitar mata air di lereng Gunung Merapi, Magelang. Tulisan yang terdapat dalam prasasti ini merupakan Bahasa Sansekerta dengan Aksara Pallawa. Dari bentuk aksaranya yang terlihat lebih muda dari masa pemerintahan Purnawarman dari Kerajaan Tarumanegara, para ahli memperkirakan prasasti ini berasal dari abad ke-6 atau abad ke-7 Masehi.
Prasasti ini menyebutkan tentang Sungai Gangga yang mengalir di India. Selain itu, pada prasasti ini juga terdapat gambar beberapa benda, yaitu kendi, kapak, trisula, cakra, sangkha, dan bunga tunjung.
Prasasti Sojomerto
Selanjutnya, prasasti kedua yang merupakan peninggalan Kerajaan Kalingga adalah Prasasti Sojomerto. Nama prasasti ini berasal dari tempat awalnya, yaitu Desa Sojomerto, Jawa Tengah. Prasasti dengan Bahasa Melayu beraksara Kawi ini menyebutkan silsilah keluarga Dapunta Selendra, pendiri Kerajaan Kalingga. Disebutkan bahwa ayahnya bernama Santanu, ibunya bernama Bhadrawati, dan istrinya bernama Sampula.
Candi Angin
Selain prasasti, peninggalan Kerajaan Kalingga lainnya adalah candi. Yang pertama ada Candi Angin. Candi Angin merupakan reruntuhan batu yang tersusun tinggi. Lokasinya berada di Desa Tempur, Jepara, Jawa Tengah. Terdapat legenda yang menyatakan bahwa batuan candi ini tersusun secara sendirinya.
Nama candi angin berasal dari kisah seorang ahli yang melihat adanya pusaran angin di lubang tengah candi ini. Para ahli memperkirakan candi ini berusia lebih tua daripada Candi Borobudur.
Candi Bubrah
Setelah itu, candi peninggalan Kerajaan Kalingga yang kedua adalah Candi Bubrah. Candi Bubrah merupakan salah satu candi yang berada di dalam kompleks Candi Prambanan. Nama Candi Bubrah ini berasal dari bentuk candi yang sudah rusak sejak awal ditemukan.
Candi Bubrah merupakan candi bercorak Buddha. Di dalamnya terdapat beberapa arca Buddha dengan kondisi yang tidak utuh. Pada tahun 2016, pemerintah baru merekonstruksi bangunan Candi Bubrah.
Itulah beberapa peninggalan Kerajaan Kalingga. Selain prasasti dan candi, terdapat peninggalan Kerajaan Kalingga yang berupa suatu situs bernama Puncak Songolingkur. Pada puncak ini, terdapat beberapa arca dan pemujaan bekas keruntuhan Kerajaan Kalingga.