Pahami.id – Media Vietnam mengulas kinerja Federasi Sepak Bola Vietnam (VFF) dalam melaksanakan program naturalisasi pemain dengan perbandingan yang menarik dengan PSSI yang bergerak cepat dan efisien.
VFF menekankan pentingnya menjaga daya saing melalui naturalisasi, mengikuti jejak negara tetangga seperti Indonesia, Malaysia, dan Filipina. Namun, dalam pandangan Bongda, VFF dinilai lambat dan hanya menjanjikan tanpa kejelasan tindakan.
Bongda menekankan bahwa VFF seringkali hanya berbicara tanpa tindakan nyata mengenai kebijakan tertentu, menarik pemain berbakat dan dukungan terhadap naturalisasi.
BACA JUGA: 2 Klub Raksasa Liga 1 Tolak Shin Tae-yong Pinjamkan Pemainnya untuk Piala Asia U-23
Pemain keturunan Vietnam dikatakan kesulitan mengikuti mekanisme permainan Golden Star Warriors sehingga menimbulkan perasaan putus asa bahkan menyerah.
Contoh positifnya adalah Indonesia diakui sebagai negara yang berhasil melaksanakan program naturalisasi.
Mereka aktif mencari, bertemu langsung, melakukan pendekatan dan memfasilitasi pemain turun temurun menjadi WNI, sehingga sangat memperkuat Timnas Kepulauan Seribu.
Lihat saja yang dilakukan Indonesia akhir-akhir ini. Mereka siap mencari, bertemu langsung, melakukan pendekatan dan memfasilitasi pemain keturunan, tulis Bongda.
BACA JUGA: Dari Mana Asal Pemain Timnas U-16 Indonesia? Nova Arianto terdesak waktu hingga ia mencapai STY
Bongda menegaskan, pendekatan yang dilakukan Indonesia memperbolehkan mereka menggunakan 15 pemain yang bermain di luar negeri saat menghadapi Vietnam.
Sementara itu, VFF dinilai belum mampu melakukan pendekatan serupa hingga saat ini.
“Pendekatan Indonesia adalah sesuatu yang belum mampu dilakukan oleh VFF, setidaknya hingga saat ini.”
Vietnam kini mempunyai beberapa pemain keturunan asing, seperti Vo Tien Dung di Hongaria, Duy Duong di Hongaria, Vadim Nguyen di Rusia, Alex Bui di Republik Ceko, Julien Nguyen di Spanyol, Tony Pham di Finlandia, dan Kevin Cao di Jerman. Namun mekanisme naturalisasi VFF diduga menghambat proses tersebut.
Bongda juga mengutarakan keinginan beberapa pemain non-Vietnam yang bermain di Liga V untuk berpindah kewarganegaraan, seperti Hendrio Araujo, Marlon Rangel, dan Rafaelson, namun mekanisme VFF dinilai tidak mendukung kelancaran proses tersebut.
Meski VFF sukses merekrut kiper Filip Nguyen sebagai pemain naturalisasi untuk tampil di Piala Asia 2023, namun evaluasi terhadap mekanisme dan kecepatan pelaksanaan tetap menjadi perhatian kritis.