Site icon Pahami

Sejago Apapun Pemain Kalau Pelatih Tak Suka PSSI Gak Bakal Proses – Berita Hiburan

Pahami.id – Anggota Komite Eksekutif (Exco) Arya Sinulingga memastikan program naturalisasi Timnas Indonesia tidak sembarangan. Jika trainer tidak membutuhkannya maka proses tidak akan berjalan.

Arya Sinulingga menjelaskan, proses naturalisasi saat ini merupakan permintaan Shin Tae-yong. Selama bisa memperkuat Timnas Indonesia, PSSI akan berusaha mewujudkannya.

Exco PSSI Arya Sinulingga memberikan penjelasan terkait laporan Presiden Persiraja Banda Aceh Nazaruddin Dek Gam ke Bareskrim Polri, Selasa (28/11/2023). [Pahami.id/M. Aribowo]

“Kalaupun dia (pemain) juara, tapi kalau tim tidak membutuhkannya, kami tidak bisa merekrutnya, makanya kami (meminta) pelatih,” kata Arya Sinulingga dalam Diskusi Press Break Time PSSI, Kamis. . (21/12/2023).

“Dari semua WNI di luar negeri maunya yang mana (naturalisasi), itu yang kita proses. Selama belum ada usulan (pelatih) PSSI tidak akan proses, kalau ada saya proses karena dianggap bisa. demi kepentingan timnas saat ini,” sambungnya.

Timnas Indonesia dibawah kepemimpinan Shin Tae-yong sangat bergantung pada kemampuan pemain naturalisasi. Beberapa nama telah disetujui menjadi WNI untuk memperkuat skuad Garuda.

Ini termasuk Jordi Amat, Shayne Pattynama, Sandy Walsh, Rafael Struick, Ivar Jenner dan Justin Hubner. Sementara itu, proses naturalisasi Nathan Tjoe-A-On, Ragnar Oratmangoen, dan Jay Idzes sedang berlangsung.

“Di mana pun di muka bumi ini ada pemain Indonesia, bahkan di Venus, asalkan kita mendatangkan pemain Indonesia untuk memperkuat timnas kita,” jelas Arya.

“Kita lihat di semua kompetisi liga, ternyata FIFA cukup ketat, negara mana yang memperbolehkan pemain dibandingkan bola basket, lebih terbuka.”

“Syaratnya diberikan asal orang tersebut mempunyai darah kakek-nenek, masih dari ras itu, jangan dikotomi sesederhana itu,” tutupnya.

Timnas Indonesia saat ini sedang mempersiapkan Piala Asia 2023. Pada turnamen tersebut, skuad Garuda tergabung di Grup D bersama Irak, Vietnam, dan Jepang.

Exit mobile version